annyeong annyeeoooooooongg :D im back as writen (?) dihh ini ff ke post juga, maap deh kalo banyak salah en makin kaga nyambung, hepi reading en leave any coment :p
====
“annyeong
chagiya, bagaimana tidurmu?” sapa
Jonghyun saat berada di depan rumah Sooyun,
“annyeong, nyenyak sekali oppa” jawab Sooyun manis
Tak
terasa hubungan mereka berjalan sudah setahun, setiap harinya mereka bersama,
antar jemput bareng ke kampus, dan Sooyun mulai rajin membantu Jonghyun di
Rumah Sakit.
hari
ini hari minggu, mereka berniat ingin keliling kota bersama sekalian ingin
membuat penelitian untuk Skripsi Sooyun. Di tengah perjalanan Sooyun terus
memandangi wajah imut Jonghyun yang sedang asik mengemudi, tak bosan-bosannya
ia memandang.
“segitu
gantengnyakah?” Tanya Jonghyun
“m..m..mwo?”
Sooyun kalap
“sampai
tak mampu mengalihkan pandangannya, apa aku begitu ganteng?”
“ahh
oppa”
“ke~ke~ke~
araseo, kita berhenti disini ya!”
Jonghyun
memberhentikan mobilnya di depan gedung Kebudayaan, yah tempat awal untuk
memulai wawancara masalah penelitian Sooyun. Jonghyun membuka pintu keluar dari
mobil dan tiba-tiba…
“OPPAAAAAAAAAAA……!!!!”
teriak Sooyun
Jonghyun
berbalik dan BRUK
Sebuah van putih melaju kencang meninggalkan Sooyun yang
terus histeris, Sooyun melirik sekilas pada van putih itu sepertinya aku pernah melihat van itu, anniyo hanya perasaanku saja
“oppa,,gwenchanayo?”
“oppa
banguunn”
Sooyun
terus memanggil oppanya, kini telah ramai orang-orang berlarian membantu
Jonghyun dan membawanya ke rumah sakit.
“ne
umma” Sooyun berbicara pada panggilan di hape ia terus larut dalam isakan
tangisnya, ia masih shock
“Sooyun~ah!”
Heechul umma menyapa, ia hadir bersama Donghae appa
“umma..!”
Sooyun berlari dalam pelukan Heechul umma
Sesaat
kemudian terlihat Siwon oppa, teukki apaa dan Taeyeon umma. wajah mereka
benar-benar pucat, sangat khawatir. Kemudian pintu ruang ICU terbuka.
“dokter,
bagaimana keadaan anak saya?” Tanya Donghae oppa penuh kekhawatiran
“mianhaeyo”
belum selesai dokter berbicara, Sooyun mulai terisak lagi, Heechul umma hanya
bisa mengelus-elus punggung Sooyun menenangkan
“untuk
sekarang kami belum bisa memberikan kesimpulan, kita harus menunggu beberapa
jam lagi, karena pasien benar-benar luka parah, ia masih dalam keadaan koma,
belum sadarkan diri” Dokter itu membungkukkan setengah badannya lalu pergi dan
diikuti beberapa suster.
“umma..”lagi-lagi
Sooyun menangis, kini ia dalam pelukan Taeyeon umma
“kita
hanya bisa berdoa” kata teukki appa sedih
Mereka
semua melihat Jonghyun terbaring lemah di ruang rawatnya dari kaca jendela
pintu, lagi-lagi Sooyun menitikkan air mata. Sudah dua hari Jonghyun tak sadarkan
diri, penemuan terakhir dokter, kepalanya terbentur keras dengan aspal,
sehingga menyisakan luka parah. Sedangkan organ eksternal lainnya untuk
saat ini sangat baik, tidak ada luka.
Sudah
dua hari berturut-turut Sooyun mondar mandir rumah sakit dan kampus, ia sangat
mengkhawatirkan keadaan Jonghyun. Minnie yang belakangan sudah jarang terlihat
bareng, sibuk dengan penelitian masing-masing kini pun mulai curiga. Usai
perjumpaan dengan dosennya ia menemui Sooyun.
“Sooyun~ah”
Minnie memberhentikan langkah cepat Sooyun
“Minnie?”
tanyannya
“kenapa
begitu terburu? apa ada hal penting?”
“iya,
aku harus segera pergi Minnie”
“ada
apa? ceritakan padaku”
“aigoo,
kamu ikut saja, ceritanya panjang dan aku tidak bisa menceritakannya disini”
“araseo”
Akhirnya
mereka berdua jalan hendak mencari Bus untuk ke rumah sakit, namun tiba-tiba
langkah Sooyun terhenti saat seseorang memanggil namanya.
“Sooyun~ah”
“oppa?”
“lama
tak berjumpa, kau tampak makin cantik”
“ngapain
oppa kesini? mau menemui Yoona?”
“Sooyun~ah,
apa kamu cemburu?”
“mwo?
cemburu? itu bukan aku oppa, aku tak pernah cemburu karenamu!”
“Hyun
Joong~ah, kenapa kau masih hadir dalam kehidupan Sooyun huh?” Minnie mulai
berbicara
“wae?
salah? aku hanya ingin mengajaknya makan bersama”
“mian
oppa, aku ada urusan yg lebih penting!” ketus Sooyun
pandangan
Sooyun beralih pada van putih didepannya. van
itu,,yang menabrak lari Jonghyun oppa, aku pernah menaiki van itu, itu van Hyun
Joong oppa, apa ia yang menabrak Jonghyun oppa?
“aku ga peduli Sooyun, aku akan
terus menunggu kamu, kalau kamu ga bisa jadi milikku, maka ga ada yang boleh
memilikimu!” Hyun Joong Oppa. Sooyun teringat pada ucapan Hyun Joong dulu.
“oppa..”
pandangannya beralih ke wajah Hyun Joong
“mwo?”
Hyun Joong panik, wajah Sooyun mulai pucat
“waeyo
Sooyun~ah?” Minnie ikutan panik
“oppa,
waeyo? kenapa lakukan ini?” Tanya Sooyun lagi, ekpresinya penuh kesedihan.
“m..mwo?”
Hyun Joong bingung, Minnie pun bingung tak paham apa yang dimaksud Sooyun, ia
memegang Sooyun yang sudah begitu lemah.
“oppa,
jujur sama aku!”
“mianhaeyo
Sooyun~ah, oppa hanya ga mau kamu dimiliki orang, oppa ga senang sama namja
itu, oppa terus mantau kamu, sebenarnya namja seperti apa yang kamu inginkan?
saat oppa tau namja itu menjadi namjachingumu, oppa merasa terhina, harga diri
oppa serasa diinjak-injak, oppa ga rela dan ingin membunuhnya.” jelas Hyun Joong
panjang lebar kini ia telah paham arah pembicaraan Sooyun. Minnie hanya menatap
heran penuh tanda tanya akan perbincangan yang tak ia paham itu.
“oppa
jahat!
apa oppa ga sadar kalau oppa melakukan itu, aku bisa melaporkan kejahatan oppa
ke polisi, maka aku akan membenci oppa selamanya!” suara Sooyun mulai meninggi.
“anniyo
Sooyun~ah, jeongmal saranghaeyo, oppa cuma mau kamu jadi milik oppa!”
“oppa
egois! oppa jahat! mulai sekarang aku ga pernah mau melihat oppa lagi!”
Sooyun
berjalan dan diarahkan oleh Minnie, mereka meninggalkan Hyun Joong yang begitu
sedih dan menyesal sendirian.
Sesampainya
di rumah sakit, Sooyun langsung berlari ke kamar Jonghyun, terlihat Siwon dan
Sungje yang begitu khawatir menatap Jonghyun yang tak berdaya.
“oppa”
sapa Sooyun pada kedua oppanya
“Sooyun,
ayo sini!” ajak Siwon dan membiarkan Sooyun duduk disamping Jonghyun.
“oppa?
apa kau juga tak bisa membantu?” Sooyun melirik ke Sungje yang tak lain hyungnya Jonghyun
sekaligus seorang dokter di rumah sakit itu.
“mian
Sooyun, oppa tidak mendalami dan ini memang bukan keahlian oppa” jawab Sungje
sedih, kini ia melihat wajah Sooyun yang semakin sedih
“gwencahana
Sooyun, oppa akan cari bantuan, oppa punya kenalan ahli saraf teman kuliah oppa
saat di Jepang, nanti oppa akan memintanya ke sini” Sungje meyakinkan
“chinca?
baiklah oppa, aku sangat berharap kesembuhan Jonghyun oppa”
“araseo
Yunnie, semua juga
mengharap demikian”
“Minnie,
aku rasa setidaknya kamu telah tau sedikit tentang yang kamu lihat dari tadi”
tiba-tiba Sooyun bersuara, kini ruangan Jonghyun dirawat telah sepi, Sungje dan
Siwon telah keluar, tinggallah Sooyun dan Minnie yang menjaga Jonghyun.
“namjachingumu?”
Minnie bertanya, wajahnya sedikit kesal
“ne~,
mianhaeyo Minnie~ssi, aku belum sempat cerita, belakangan kita sangat sibuk
bukan?”
“araseo,
gwenchana” Minnie tersenyum. Lalu Sooyun menceritakan semuanya tentang Jonghyun
dan perjalanan cinta mereka (halah!). Sooyun masih menggenggam tangan Jonghyun,
ia terus menatap Jonghyun yang terbaring lemah, penuh dengan selang-selang dan
alat-alat aneh yang menempel ditubuh namjanya, ia tak mengenal benda-benda itu.
“Oppa,
bulan depan aku wisuda, padahal aku ingin banget oppa mendampingiku, oppa
bangun yaa,,aku kangen sama oppa” Sooyun berbicara dan mencium tangan namjanya
itu. Tak ada reaksi apapun. fuih
Hari
wisuda hanya tinggal beberapa hari lagi, walau Sooyun sibuk mondar-mandir kampus, namun
ia tetap menyempatkan diri untuk menemui namjanya. Kini Jonghyun sudah sedikit
membaik, ia sudah siuman setelah melakukan operasi dari Dokter Hiromi temannya Sungje,
kini ia benar-benar telah membaik namun belum sanggup berjalan, karena kakinya
yang terkilir masih belum pulih (ngasal) dan iapun telah dipindah ke ruangan
lain. Sepulang dari kampus Sooyun langsung berlari ke rumah sakit, namun
tiba-tiba suara yang sangat ia kenal memanggilnya “Sooyun~ah” ia membalik dan
menatap namja yang memanggilnya itu.
“oppa?
masih terus mengikuti kegiatanku?” Sooyun tak memerdulikan, namja yang tak lain
Hyun Joong itu menarik lengannya “Sooyun~ah, mianhaeyo, jeongmal mianhaeyo,
tolong kamu ngerti perasaan oppa, sakit banget tau kamu tinggalin begini!”
“mwo?
ngertiin perasaan oppa? oppa bilang sakit? oppa aku jauh lebih sakit saat tau
oppa selingkuh dengan Yoona, dan setelah kita pisah, oppa malah melanjutkan
hubungan dengan Yoona, oppa tau gimana perasaanku saat itu?” Sooyun benar-benar
marah
“itu
bukan kesalahan oppa, Yoona yang mendekati oppa lagi, tapi kini kami
benar-benar pisah udah hamper setahun, ia telah berpaling dari oppa”
“apa
peduliku?”
“Sooyun,
dengarkan penjelasan oppa!”
“Oppa!
kalau oppa benar-benar sayang sama aku, tolong relakan kebahagiaan aku dengan
Jonghyun oppa, dan jangan pernah mengganggu lagi kehidupanku!” Sooyun
meninggalkan Hyun Joong yang terpaku
“Sooyun~ah,
kamu benar-benar telah dibutakan oleh namja itu” desisnya
Di
Rumah sakit…
“oppa…”
Sooyun memanggil namjanya genit yang sedang menonton TeVe, badannya setengah
tidur, bersandar di dinding kamar
“chagiya~”
Jonghyun membalas dengan senyuman manisnya
“oppa,
kata Sungje oppa, ga lama lagi oppa udah boleh pulang, aku benar-benar bahagia
mendengarnya, aku ga sabaran untuk bareng oppa lagi” Sooyun berkata riang dan
duduk disamping namjanya
“chagiya~”
panggil Jonghyun lembut sambil menatap Sooyun
“ne~”
jawab Sooyun sedikit shock, melihat wajah namjanya yang begitu manis mendekati
wajahnya, ia benar-benar gugup.
“jeongmal
bogoshipeo” lanjut namja itu dan semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Sooyun
“Beling-beling!”
tiba-tiba Sungje masuk dan merusak suasana romantis itu. “aisssh, hyung
mengganggu?” ia mendapati wajah kesalnya Jonghyun
“sudah
berulang kali kukatakan, berhenti memanggilku beling-beling hyung!” jonghyun
terlihat semakin kesal, kemudian ia mendapati Sooyun yang tertawa
“wae
hyung?” lanjut Jonghyun lagi tak menggubris suasana
“ohh
yaa, ini hasil USG kakimu!” Sungje memberikan sesuatu pada
Jonghyun. “kamu sudah diperbolehkan pulang, mungkin kamu harus membutuhkan
kursi roda untuk membantumu” Sungje berkata pelan
“araseo
hyung, gwenchana, aku akan menggunakan kursi roda” jawab Jonghyun sambil
menyunggingkan lagi senyum manisnya. Sooyun ikut tersenyum melihat Jonghyun
yang begitu bersemangat.
“baiklah,
nanti hyung kabari umma dan appa, sekarang hyung mau menangani pasien lagi,
kalian boleh melanjutkan aksi yang tadi” Sungje berkata sambil terkekeh dan
meninggalkan ruangan itu.
“aisssh,
hyung sialan” gerutu Jonghyun, kemudian ia melirik Sooyun yang pipinya mulai
memerah.
“waeyo?
kamu mau mengulang lagi yang tadi?” Tanya jonghyun sambil mengedipkan sebelah
matanya, genit
“mwo?”
Sooyun tampak gugup
“hmm”
Jonghyun mengangkat sebelah alisnya. Tanpa hitungan detik lagi bibir Jonghyun
telah menempel di bibir Sooyun.
Jonghyun oppa..apa yang sedang
aku rasakan sekarang? apa ini cinta? aku
begitu nyaman berada disisimu, kau menenangkanku disaat takut, kau seperti
teman dan terkadang bisa menjadi seperti ayah dan juga menjadi seorang ibu yang
sangat menyayangi anaknya. oppa..saranghanda…
“cheese”
Lagi-lagi Sooyun menampakkan giginya, dan mengikuti Jonghyun yang mengangkat
dua jarinya berbentuk V. Hari ini adalah hari upacara kelulusan Sooyun,
akhirnya selama perawatan extra seminggu, Jonghyun bisa berjalan lagi. Sekarang
ia sedang mendampingi Sooyun.
“oppa,
aku senang sekali, akhirnya oppa bisa sembuh dan mendampingiku hari ini” Sooyun
berkata riang sambil menggandeng tangan Jonghyun. Jonghyun hanya tersenyum
manis dengan kelakuan yeojanya itu. Setelah puas berfoto mereka berniat untuk
pulang, namun lagi-lagi langkah mereka terhenti saat ada yang memanggil Sooyun.
“Sooyun~ssi”
Sooyun berbalik kearah suara
“Yoona?”
“mianhaeyo”
“mwo?!”
Sooyun ga ngerti, ia menatap namja disampingnya yang sama-sama bingung.
“hmm,
chukkae hamnida” Yoona bingung mau ngomong apa, namun akhirnya ia kembali
bersuara “Sooyun~ssi, mianhanata, selama ini aku nyakitin kamu terus, dulu kamu
juga tersakiti gara-gara aku, tapi apa mau dikata, aku tu iri sama kamu, jadi
di hari terakhir kita bersama aku mau jujur, kalo selama ini aku jatuh cinta
sama Jonghyun…” Yoona berhenti bicara, ia tak berani menatap kedua temannya. Sooyun
benar-benar kaget, ia tak mampu berkata, tapi Jonghyun tetap berusaha tenang.
“iya,
aku jatuh cinta dari pertama kami jumpa, saat itu aku pura-pura tertabrak dan
berusaha untuk disampingnya selalu, tapi aku gagal, ternyata ia mencintaimu
lebih, akhirnya aku nyerah, aku akan pindah ke Amerika, jadi aku minta maaf
sama kalian berdua, terlebih kamu Sooyun, jeongmal mianhaeyo” Yoona mengakhiri
ucapannya lalu memeluk Sooyun erat dan menitikkan air mata. Sooyun membalas
pelukan itu “gwenchana, maafkan aku juga yaa”
Lama
mereka berpelukan dan larut dalam penyesalan, akhirnya Yoona pamit pulang
meninggalkan mereka berdua.
“oppa..”
Sooyun memanggil namjanya lembut
“mwo?”
Jonghyun masang tampang cool
“kenapa
bisa?”
“jelas
dong, namjamu ini kan ganteng dan imut, semua orang juga bakal jatuh cinta”
jawab Jonghyun narsis sambil mengedip sebelah matanya dan langsung dapat
cubitan Sooyun. Mereka tertawa dan melanjutkan perjalanan pulang.
Di
Rumah…
“pokoknya
aku mau jadi suster!” Sooyun tetap keukeh sama keinginannya. Jonghyun yang
duduk disampingnya tersenyum senang.
“kamu
yakin?” Siwon menanyakannya lagi
“yakin
sekali oppa!” jawabnya mantap. “umma, appa..bolehkah aku melanjutkan di jurusan
itu?” Sooyun meminta lagi persetujuan orang tuanya
“tapi
kamu belum memiliki dasarnya sama sekali” Teukki appa khawatir
“gwenchana
appa, aku akan berusaha segiat mungkin” lagi-lagi Sooyun menjawab mantap,
Jonghyun hanya bisa tersenyum saja “oppa, bantu aku meyakinkan mereka semua”
Kini Sooyun memohon bantuan Jonghyun.
“appa,
umma,, izinkan saja keinginan Sooyun, nanti aku bisa mudah mengawasinya”
Jonghyun akhirnya bersuara kemudian diikuti anggukan umma dan appa Sooyun.
“Sooyun~ssi”
Jonghyun memanggil Sooyun saat ia hendak masuk ke mobilnya untuk pulang.
“ne~”
Sooyun memandang Jonghyun penasaran
“segitu
menyukaikukah?” Tanya Jonghyun sambil tersenyum manis
“mwo?”
Sooyun tampak kaget
“sampai
kau ingin menjadi seorang perawat, benar-benar tak bisa jauh darikukah?” kini
Jonghyun mulai terkekeh
“aniyo”
Sooyun menjawab, wajahnya memerah, malu
“kalo
iya juga gapapa” Lanjut Jonghyun dan lagi menyunggingkan senyum termanis yang
ia punya. kemudian ia langsung mendapat cubitan nakal dari Sooyun “oppa…”
Jonghyun hanya tersenyum dan langsung masuk ke mobilnya.
oppa, kamu ga tau yaa alasan aku
ingin menjadi perawat? aku hanya ingin selalu berada disisimu, aku juga
khawatir, kalau nanti kamu terluka lagi, aku ingin merawatmu oppa, apa aku
salah?
Dua
bulan kemudian…
“Sooyun~ssi!”
seseorang memanggil Sooyun saat ia tengah asik ngobrol dengan Minnie di halte.
Menunggu bus untuk pulang.
“oppa?”
Sooyun memandang pada namja yang telah berdiri didepannya. Minnie langsung
membuang wajahnya tak mau melihat namja itu.
“oppa
dengar…minggu depan kamu mau nikah, benarkah?”
“ne~,
nanti undangannya aku kirim ke rumah oppa”
“Sooyun~ah,
apa ga ada lagi kesempatan buat oppa?”
“oppa!
aku akan menikah, tolong oppa jangan ganggu hidup aku lagi, nasib baik aku
masih menganggapmu sebagai seorang oppa”
“ga
mungkin, oppa ga akan pernah mengizinkannya!”
“apa
hak oppa ga ngizinin aku?”
“Sooyun,
oppa hanya ingin kamu bersama oppa, kita hidup bahagia”
“aku
akan jauh lebih menderita jika bersama oppa, aku mohon jangan ganggu
kehidupanku lagi”
“tidak!
oppa akan membuat kamu menderita bersama namja itu”
“oppa,
aku mohon,,tolong lepaskan aku kita sudah lama ga ada hubungan”
“Sooyun~ah..”
“oppa,
aku mohon,biarkan aku bahagia dengan Jonghyun oppa”
Sooyun
beranjak dari tempat duduknya dan menaiki bus yang baru saja berhenti, Minnie
pun mengikuti.
“Sooyun~ssi,
aku khawatir, nanti Hyun Joong akan nekat, kamu masih ingat kan saat ia berniat
membunuh Jonghyun?” Minnie menasehati
“araseo
Minnie~ssi, nanti akan aku bicarakan lagi sama appa dan umma, agar ada
pengawasan khusus buat Jonghyun oppa”
“Mwo??
aishh, ga masuk akal”
“haha,
biarin! yang penting nyawa kami selamat” jawab Sooyun yang akhirnya membuat
mereka berdua tertawa. Selanjutnya mereka membicarakan tentang konsep
pernikahan Sooyun. Saat asik ngobrol, ponsel Sooyun berdering, ia melirik layar
hapenya.
“Sooyun~ah,
bisa kamu ke kantor oppa sekarang?” terdengar suara diseberang.
“mwo?
ne oppa, aku segera kesana” jawab Sooyun khawatir. Minnie yang melihat ekpresi Sooyun
langsung menanyakan setelah ia menutup panggilan itu.
“waeyo?”
tanyanya ikut panik
“Siwon
oppa, nyuruh aku ke kantornya, aku takut, ada masalah apa sehingga aku harus ke
kantor polisi.”
Setelah
menaiki bus yang lain, kini Sooyun dan Minnie telah tiba di kantor Polisi,
kantor Siwon oppa. Ia langsung berlari menemui oppanya.
“waeyo
oppa?” Tanya Sooyun saat tiba di hadapan oppanya.
“barusan
terjadi kecelakaan hebat, pengemudi ini menabrak pengendara motor, kesalahannya
ia lalai dengan ponselnya, ia hendak menelpon seseorang, dan itu nomer kamu Yunnie” Jelas Siwon yang
jelas membuat Sooyun dan Minnie penasaran.
“nuguya?”
Tanya Sooyun
“Kim
Hyun Joong, kamu kenal? ga cuma itu, kami menemukan beberapa jenis narkoba didalam
mobilnya, juga menerima laporan ia pernah melakukan tabrak lari” Jelas Siwon
lagi
“iya
oppa, aku kenal, dialah KaHaJe yang aku cerita, ia orang yg hamper membunuhku
dan Jonghyun oppa, dialah yang menabrak Jonghyun oppa sampai harus berlama di
Rumah Sakit”
“mwo?”
Siwon shock “kenapa kamu tak pernah bicarakan oppa?”
“aku
belum berani, karena aku ga punya bukti, oh ya dimana ia sekarang?”
“di
rumah sakit melakukan perawatan, setelah itu ia akan disidang dan menjalankan
hukuman, sekarang kami terus menyelidikinya”
“iya,
awasi ia terus oppa, gomawo, aku pamit pulang” Sooyun dan Minnie keluar dari
ruangan itu dengan hati yang sedikit tenang.
“akhirnya,
aku tak perlu khawatir lagi” ucap Sooyun senang, ia merangkul Minnie dan mereka pulang.
Hari
itu telah tiba, hari pernikahan Jonghyun dan Sooyun…
“kau
terlihat cantik dalam balutan gaun itu Sooyun” Goda Minnie “ahh, aku jadi ingin
mengenakannya, Jinki oppa lama sekali menikahiku” sambungnya lagi
“ahh
Minnie bisa saja,, aku yakin saat Jinki oppa menikahimu, kau jauh lebih cantik
nantinya” Sooyun tersenyum, ia mengakui ucapan Minnie dalam hatinya, ia melihat
pantulan dirinya di cermin, menggunakan gaun putih yang cantik, sepatu high
heels yang senada, oohh Tuhan, ini aku? begitu cantik sekali, aku
semakin gugup
Pintu
ruangan itu terbuka, dan terlihatlah sosok Taeyeon umma.
“ahh
chagiya~, kau cantik sekali, apa kau sudah siap? sebentar lagi upacara akan
dimulai”
“ahh
umma, aku semakin gugup saja, aku benar-benar gugup”
Taeyeon
umma dan Minnie tersenyum melihat raut wajah Sooyun
“Jonghyun
oppa mana?” Tanya Sooyun penasaran, sampai detik ini ia belum melihat namjanya
itu.
“dia
juga sangat ganteng, bukan begitu imo?” Minnie menjelaskan dan
meminta persetujuan Taeyeon umma. Umma tersenyum mengiyakan pernyataan Minnie.
Sesaat
kemudian Teukki
appa masuk, ia menggandeng Sooyun keluar dan membawanya ke tempat Jonghyun
menunggunya. Sooyun semakin gugup saat mandapati Jonghyun yang sedang
menunggunya, namja itu jauh lebih tampan dari biasanya, ia sangat rapi sekali, ohh itu namjaku? Jonghyun oppa? hari ini kau
begitu tampan, aku merasa kita memang benar-benar pasangan yang cocok, aku
merasa yeoja yang paling beruntung di dunia. Thanks God Sooyun terus berbicara dalam
hati. Kini ia telah sampai dihadapan Jonghyun, namja itu mengulurkan tangannya,
tak kalah beda Jonghyun juga sangat gugup sekali, ia menggenggam tangan Sooyun
dan membibingnya menuju kehadapan pendeta. Sooyun sangat gugup, ia tak berani
melihat ke sekeliling, pasti ribuan pasang mata memandangnya.
Akhirnya kini mereka berdua telah sampai di hadapan pendeta.
“Mempelai
Pria, apakah anda bersumpah akan menghormati dan menyayangi mempelai wanita
seumur hidupmu?” Pendeta menanyai Jonghyun
“ya”
jawab Jonghyun mantap
“Mempelai
Wanita, apakah anda bersumpah akan mendukung dan menyayangi mempelai pria
seumur hidupmu?” Kini beralih ke Sooyun.
“ya”
jawab Sooyun mantap dan kembali menghela napas.
Akhirnya
Rasa gugup itu tertuntaskan juga, Kini Jonghyun dan Sooyun telah resmi menjadi
sepasang suami istri. Mereka akan meninggalkan orang tua mereka dan
langsung menempati Rumah pemberian Teukki appa sebagai hadiah pernikahan
mereka. Semua para undangan mengucapkan selamat atas pernikahan mereka.
“chukkaeyo” ucap Minho sambil tersenyum menggenggam
tangan Sooyun.
“gomawo, cepat nyusul, aku yakin kau akan menemukan yeoja
yang baik nantinya” balas Sooyun sambil menepuk bahu Minho.
“Sooyun~ssi.. chukkaeyo. Aishh kau mendahuluiku” suara
Key yang super heboh membuat para undangan lain meliriknya.
“kekeke, ah iya, Yoona menyukaimu. Coba saja berhubungan
dengannya” goda Sooyun
“andwae~~” Key bergidik, kemudian ia tertawa dan memeluk
Sooyun bahagia.
“noona~ chukkaeyo” Kini suara Hyun Woo membuat mata
Sooyun berkaca-kaca.
“jeongmal gomawoyo saengi” ucap Sooyun sambil memeluk
bocah yang sangat ia sayangi itu. Cukup lelah Sooyun dan Jonghyun menerima
ucapan selamat dari ribuan tamu. Setelah selesai, mereka akan langsung pulang
ke rumah baru.
“umma..appaa..” Sooyun memeluk orang tuanya sambil
mengeluarkan air mata kemudian memeluk Donghae appa dan Heechul umma, ia juga
memeluk oppanya “cepat nikah, biar aku ada temennya kalo ditinggal Jonghyun”
bisiknya di telinga Siwon, Siwon hanya tersenyum membalas pelukan adiknya.
Kemudian ia memeluk Sungje “oppa cepat nikah juga, aku engga mau sendirian.”
Sungje mengangguk tersenyum sambil mengelus kepala Sooyun
Jonghyun
juga ikutan pamit, setelah selesai ia dan Sooyun memasuki mobil meninggalkan
keluarganya.
“oppa,
aku senang sekali” Sooyun tersenyum dan tidur dipelukan Jonghyun, Jonghyun
membelai rambut Sooyun dan mengecup keningnya. Mobil itu terus melaju sehingga
berhentilah di depan sebuah rumah minimalis dengan pekarangan indah di depannya.
Rumah yang imut, gamsahamnida appa Sooyun bersyukur.
Kemudian ia dan Jonghyun memasuki rumah tersebut, sialnya mereka dikerjain sama
keluarga, Ternyata Rumah belum dirapikan, terpaksa mereka harus merapikan
perabot rumah dan berbagai macam peralatan rumah yang telah dikirim. ahh umma sama appa, tega sekali membiarkan
pengantin baru membereskan rumah mereka sendiri di hari pernikahannya Sooyun
tampak kesal, namun Jonghyun tersenyum manis seperti tau pikiran Sooyun. “ayoo
kita selesaikan, biar cepat kelar” Jonghyun mengusulkan dan kemudian
menyungging senyum, senyum nakalnya. Sooyun mengangguk dan mulai bekerja.
Malam
telah tiba, pekerjaan rumah selesai juga, Sooyun telah membersihkan badannya
kini giliran Jonghyun yang mandi, sembari menunggu suaminya selesai
mandi Sooyun menyiapkan teh hangat dan makan malam buat mereka.
Sooyun
berdiri di balkon lantai atas depan kamar tidur mereka, ia memandang keluar sambil
menyeruput tehnya ahh, indahnya pemandangan dari sini di malam hari, Appa memang ngertiin
aku banget, aku bakal betah deh tiap hari di rumah Sooyun terus memandangi
alam sekitar, tanpa sadar tiba-tiba Jonghyun datang dan memeluknya dari
belakang.
“eh,
udah siap? oppa, aku ambilkan tehnya?” Sooyun gugup, ia ingin melangkah
mengambil teh Jonghyun, namun Jonghyun mencegahnya, ia mengambil cangkir yang
di pegang Sooyun dan meletakkannya di meja dekat mereka berdiri.
“oppa,
apa kamu lapar? aku telah menyajikan makan malam dan kita akan menyantapnya”
Kembali Sooyun menawar, tapi Jonghyun tak bersuara, membuat Sooyun semakin
gugup. Jonghyun tersenyum dan kembali memeluk Sooyun dari belakang, ia
melingkarkan tangannya di pinggang Sooyun dan menenggelamkan kepalanya diatas
bahu Sooyun.
“chagiyaa~ kamu capek?” bisik
Jonghyun lembut di telinga Sooyun, spontan membuat jantung Sooyun berhenti
berdetak,
“aku ingin menyantapmu” kini Jonghyun mulai mencium leher Sooyun, membuat Sooyun
merinding.
“mm,
anni” Sooyun menjawab tak kalah lembut, sumpah ia gugup sekali, jantungnya
berdetak kencang. Tuhan, jangan sampai
jantungku kumat. Jonghyun membalikkan tubuh Sooyun, ia menatap wajah
istrinya dan membelai rambutnya “jeongmal saranghaeyo” ucapnya lembut
“nado
sa…” belum selesai Sooyun membalas ucapan, Jonghyun telah mendaratkan ciuman hangatnya dibibir Sooyun,
membuat Sooyun benar-benar kehilangan napas, Jonghyun terus mencium istrinya,
ia mengambil tangan Sooyun dan melingkarkan di lehernya, dan kembali ia
melingkar tangannya di pinggang Sooyun, ia terus mencium Sooyun dan mengecup leher Sooyun
sehingga meninggalkan kissmark, benar-benar
membuat Sooyun merinding. Jonghyun menggendong Sooyun dan membaringkannya
diatas kasur.
Sooyun
membuka mata, ternyata pagi telah tiba, ia baru sadar kalau sekarang ia tidak
tidur sendiri lagi, ia berada dalam pelukan Jonghyun, ia memandang wajah
suaminya ahh,ternyata kau lebih tampan
saat tidur oppa, kau tidur nyenyak? pasti lelah karena semalam, aku
tak akan membangunkanmu Sooyun berkata dalam hati, ia mengelus rambut Jonghyun
dan memegang pipinya. Matanya beralih ke bibir Jonghyun, ohh betapa seksinya bibirmu oppa ia memegang bibir Jonghyun lembut
dan sesaat membuat jantungnya kembali berdegup kencang. Jonghyun
bergerak, takut ketahuan, Sooyun kembali menutup matanya dan
membalikkan tubuhnya.
“hmm..”
jonghyun bersuara lembut dan membuka matanya, ia tersenyum mendapati istrinya
yang pura-pura tidur, namun ia tak menggubris, ia memandang punggung Sooyun, dan kembali
berniat menggoda Sooyun.
“haha,
ternyata kamu benar-benar ingin disisiku” Jonghyun membalik tubuh Sooyun untuk
berhadapan dengannya. Kemudian dengan perlahan Sooyun membuka mata, ia
mendapati Jonghyun yang tersenyum nakal. “apa kamu benar-benar ingin tidur
bersamaku sepanjang hari?” tanyanya lagi, Kini Sooyun manyun, “gwenchana,
bukankah aku cuti selama sebulan? jadi aku akan terus menemani kamu, dan kalau
mau terus diatas kasur juga gapapa” Jonghyun berkata genit kemudian tertawa
senang.
“aahh
oppa..” Sooyun memasang wajah kesal dan mencubit lengan Jonghyun, Jonghyun
hanya tersenyum dan memeluk Sooyun erat.
“oppa?”
Sooyun kaget mendapati Siwon oppa telah berada dirumahnya di pagi buta.
“ne~,
oppa mau ke kantor, tapi sesaat oppa pengen menjengukmu, memastikan apakah
jantungmu kumat di malam pengantin tadi?” Siwon terkekeh
“ahh
hyung, kau telah tiba, sebentar akan aku ambilkan” Kini Jonghyun yang menyapa,
kemudian ia masuk lagi ke dalam kamar membuat Sooyun curiga. apa yang mereka bisniskan?
Kemudian
Jonghyun kembali lagi sambil memberikan Siwon sebuah amplop besar. Dan mereka
duduk di teras depan rumah.
“chagiya~,
siapkan suamimu dan oppamu teh, juga sarapan ya” Jonghyun memerintah halus pada
Sooyun. Kemudian Sooyun mengangguk dan meninggalkan dua namja itu berbisnis. ia
tak peduli.
“hyung,
setelah Sungje hyung memeriksa, ia tidak mengalami penyakit yang
seperti kita cemaskan, mungkin ia lemah jantung karena dulu sahabat terdekatnya
yang meninggal secara dadakan, trus juga saat ia pingsan dan waktu ditolong
Sungje
hyung, mungkin ia mengalami sesak dan susah bernafas akibat cengkraman namja itu yang kuat padanya”
Jonghyun menjelaskan apa yang telah selama ini Sungje teliti akan
penyakit (sangka orang tua yeojanya) Sooyun. Siwon hanya mengangguk memahami
penjelasan singkat Jonghyun. “tapi setelah itu, ia tak mengalami kambuh dan
tidak apa-apa, padahal aku selalu berusaha membuatnya shock, aku rasa ia sudah
terbiasa dan penyakit itu (kalaupun ada) telah hilang” Lanjut Jonghyun lagi.
“Baguslah,
hyung jadi bisa tenang, hyung percayakan dia sepenuhnya padamu!” Siwon memesan
dan kemudian diikuti anggukan mantap Jonghyun. Kemudian mereka mengalihkan
pembicaraan dan muncullah Sooyun yang membawa mereka minuman dan beberapa
potong roti. Siwon mengambil sepotong lalu melahapnya dan kemudian ia
menegukkan minumannya, ia menyegerakan sarapannya dan ingin segera ke kantor.
“baiklah,
oppa permisi mau kantoran nih” Siwon pamit
“yaah
oppa, aku masih kangen” rengek Sooyun manja
“kalau
kau kangen, pulang saja ke rumah” Siwon menatap adiknya dan
mengusap kepala Sooyun
“ahh
oppa, nanti juga aku akan pulang” lanjut Sooyun lagi.
“sudahlah,
oppa mau jalan. jagain yeoja ini ya Jonghyun, annyeong” Siwon berlalu
meninggalkan Sooyun yang manyun disamping Jonghyun.
“oppa,
itu tadi surat apa?” Tanya Sooyun penasaran.
“kamu
mau mengetahuinya?” Tanya Jonghyun nakal
“iya” jawab
Sooyun mantap
“yakin?” Jonghyun terus berusaha menggoda
“ne~ oppa, ayo katakan jangan buat aku penasaran” Sooyun
benar-benar ingin tahu, ia tak peduli dengan wajah nakal suaminya.
“itu
tadi surat kepemilikan” jawab jonghyun singkat sambil mengerdipkan matanya
“mwo?” Sooyun bingung
“iya, sekarang kamu telah menjadi milikku chagiya”
Jonghyun memeluk Sooyun. Sooyun menatap wajah suaminya seakan bertanya chincaeyo?
“ne~
you are mine!” Jonghyun
meyakinkan dan mengecup bibir Sooyun lembut. Sooyun hanya menerima
ciuman itu dan tersenyum bahagia.
FIN~