Annyeonnnnnnnnnnnnnnnnng xD
im back again :p still with my FF but its 2nd part :p
im back again :p still with my FF but its 2nd part :p
okay okay, keep reading and dont worry to leave any comments hahaha xD
Author : Park Sooyeon
cast : Kim Jonghyun, Kim Sooyun, Kim Hyun Joong, Kim Sungje, Im Yoona, Choi Siwon, Lee Teuk, Kim Taeyeon, Kim Kibum, Choi Minho, Lee Taemin
Genre : Romantic (?)
"OPPAAAA!!!!”
teriakan Sooyun dari ruang tengah mengagetkan abangnya yang lagi berbincang di
halaman bareng beberapa temannya dan langsung berlari menghampiri Sooyun.
“waeyo?”
tanyanya panik
“Majalah
aku yang baru itu mana?”
“aigoo,
bikin kaget aja, oppa kirain apa? tuh ambil aja di kamar oppa”
Sooyun
berjalan ke kamar oppanya dan mengambil majalah K-Pop yang baru dibelinya.
kemudian hapenya berdering,
ring ding dong ring ding dong~
diggi ding diggi ding ding ding~..
ada
sms masuk.
Sooyun~ah, aku ke rumah kamu
sekarang ya?
Bosan banget aku sendirian di
rumah
dari
Yoona, ia langsung membalas smsnya dan menuju ke kamar, membaca majalah yang
baru saja ia ambil. sesaat kemudian kala ia lagi asik dengan bacaanya, tiba-tiba
oppanya
memanggil.
“Yunnie ah, ada teman kamu nih”
Sooyun
langsung turun dari kamar dan menghampiri Yoona.
“hey,
masuk yuk, oh ya, kenalkan ini oppa aku dan teman-temannya, Siwon oppa, Jaejong oppa, Junsu oppa dan itu Yunho oppa” Sooyun
memperkenalkan oppa dan teman-teman oppanya yang kemudian terjadilah
perkenalan singkat.
“ayuk
ke kamar, kita bicara di kamar aku aja” ajak Sooyun. yang kemudian diiyakan
Yoona.
“eh
yang ganteng tadi itu dekat sama kamu?” Tanya Yoona tiba-tiba saat
mereka telah berada di kamar.
“yang
mana? kan semua ganteng” jawab Sooyun yang langsung perasaannya mulai ga
enakan.
“ituh,
hmm Siwon oppa,
cakep
yaa?”
“mwo?
itu oppa
aku Yoona~ssi”
“hah?
aigoo yaa~, ga jadi deh”
“ga
jadi apanya?”
“udah,
lupakan aja lah Sooyun”
“oh
iya, ada apa tiba-tiba kamu ke rumah aku?” Tanya Sooyun penasaran
“anni,
cuma
mau keluar ntar habis magrib, jadi skarang aku ke rumah kamu dulu, kalo kluar
dr rumah abes magreb, bisa dimarah appa aku” jelas Yoona yang diikuti anggukan
paham dari Sooyun.
“oh
iya, kamar mandinya mana? aku kebelet ni” tanya Yoona lagi
“ituh
dekat lemari” tunjuk Sooyun ke arah pojokan kamarnya
Sooyun
sibuk membolak-balik majalah yang penuh dengan gambar Boyband idolanya,
sesekali ia berteriak-teriak histeris (ke~ke~ke~) tiba-tiba ponsel Yoona yang
ditinggal di atas kasur berdering.
“Yoona,
hapenya bunyi, ada yang nelpon!” teriak Sooyun
“tolong
angkat, bilang aku lagi di kamar mandi” balas Yoona dari dalam kamar mandi.
“hmm, sepertinya aku kenal nomor ini, siapa
ya? anak kampus kali ya..” gumam Sooyun dan langsung menekan tombol OK hape
Yoona
“yeobosseyo”
Ucap Sooyun lembut
“yeobo,
kemana aja sih, sms kok ga dibalas? ditelpon juga lama banget diangkat” Deg,
jantung Sooyun berdegup dan seketika air matanya jatuh, benar, iya mengenal
suara diseberang.
“Oppa…”
panggilnya lembut bernada sedih
“ne? Sooyun~ah? kamu kah
itu?” Tanya lelaki diseberang yang tak lain Hyun Joong oppa tercintanya.
“Sooyun~ah”
lagi suara lembut diseberang terdengar, namun Sooyun terus terisak, kaget
dengan apa yang baru dialami. “mianhae Sooyun, oppa ga da apa-apa” terus aja
suara diseberang terdengar.
“ne? gwenchana oppa, aku baik-baik
aja, mungkin aku sedikit kecewa sama oppa, tapi
yasudahlah
oh iya, Yoona lagi di kamar mandi, telpon ia balik nanti” Sooyun langsung
memutuskan panggilan itu dan tak menggubris teriakan Hyun Joong diseberang yang
memanggil namanya, sesaat kemudian ponselnya berbunyi.
ring ding dong ring ding dong~
diggi ding diggi ding ding ding~..
Sooyun~ah,
jeongmal mianhae,
Oppa cuma temenan aja ama
Yoona
“dasar namja setress, aku benci oppa!!! >.<” teriak Sooyun dalam
hati dan tidak membalas sms dari Hyun Joong oppa.
“nuguya?”
tiba-tiba Yoona keluar dari kamar mandi
“ne?” Sooyun melirik
sekilas
“siapa
yang nelpon? lho kok kamu nangis?” tanyanya lagi setelah melihat Sooyun
mengeluarkan air mata.
“anni,
aku hanya terkekeh sama bacaanku, oh iya tadi itu yang nelpon ngaku namanya Hyun Joong, kayanya
penting deh, telpon
balik aja” ucap Sooyun tanpa memandang Yoona
“Sooyun~ssi,
mianhaeyo” tiba-tiba Yoona meminta maaf dan memeluk Sooyun, “aku ga tau, karena
iseng dan penasaran, aku nge add akun fb Hyun Joong, dan ga taunya hubungan
kami semakin jauh, mian Sooyun~ah” Yoona menjelaskan kebingungan Sooyun.
“gwenchana
Yoona” balas Sooyun sambil tersenyum.
Kemudian
mereka larut dalam cerita. Yoona menceritakan semua kejadian kenapa ia bisa
dekat dan menjalin hubungan sama Hyun Joong oppa. Sejak saat itu, ia berniat
menghapus semua memori tentang Hyun Joong oppa!
Di
kampus mulai ramai, akhir-akhir ini Sooyun disibukkan dengan kegiatan extra,
Minnie juga masuk dalam kegiatan penemuan bakat ini. Kegiatan yang melibatkan
setiap angkatan, semakin dekat dan semakin banyak Sooyun mengenal junior dan
seniornya.
Sehingga ada beberapa junior yang dekat dengannya. Namun sampai detik ini ia lagi
dekat banget sama Lee Hyun Woo.
“noona,
bantu
aku angkat dus ini dong” pinta Hyun Woo saat mereka membersihkan ruangan yang
digunakan untuk melangsungkan kegiatan teather tersebut. (huh, dasar dongsaeng!)
Sooyun mengangguk dan membantu Hyun Woo, entah kenapa
Hyun Woo begitu dekat dengan Sooyun, apa-apa ingin dikerjakan bersama, mungkin
ia merasa nyaman dekat dengan Sooyun yang ramah dan mudah dekat dengan siapa
saja. Berbeda
saat dulu awal ia memasuki kampus, ia sangat malu-malu dan sangat tertutup.
“ehem,
noona neomu yeppo” goda Minnie, disela jadwal istirahat.
“mwo? maksud
kamu apa?” Tanya Sooyun penasaran
“sama
dongsaeng nih sekarang?”
“aigoo
yaa~ engga
lah, Minnie apaan sih?”
Lagi
lagi terdengar deringan sms masuk dari ponsel Sooyun
ring ding dong ring ding dong~
diggi ding diggi ding ding ding~..
Sooyun~ah,
Oppa pengen jumpa,
Jeongmal bogoshapta Sooyun~ah
Oppa tunggu yaa
“nuguyo?” Tanya Minnie
melihat reaksi datar dari Sooyun,
“Hyun
Joong oppa”
jawabnya singkat
“araseoyo, sudahlah Sooyun,
temui dia dan kalian
bicarakan baik-baik, aku ga mau ngeliat kamu sedih terus” ujar Minnie yang udah
tau cerita tentang hubungan Yoona dengan oppa yang pernah dicintai Sooyun itu.
“baiklah,
aku mau menjumpai dia, juga ada yang mau aku kembalikan” tambah Sooyun
akhirnya.
“trus,
ntar lanjut ama Hyun Woo yaaa” goda Minnie lagi yang langsung dapat
cubitan dari Sooyun “apaan sih?”
Setelah
membersihkan ruangan itu, akhirnya Sooyun pamit duluan karena mau menjumpai
Hyun Joong oppa yang telah menunggu di taman, sepanjang perjalanan
ke taman ia sangat gugup, menetralisirkan perasaanya.
Di taman...
“Sooyun~ah”
panggil seseorang yang tak lain adalah Hyun Joong. “akhirnya kamu mau menjumpai
oppa
juga” lanjutnya
“ada
apa oppa
memanggilku?” tanyanya datar, beda seperti saat-saat ia bertemu dulu yang
selalu membungkukkan setengah badan di depan oppanya, kali ini ia
tidak melakukan kebiasaan itu dan Hyun Joong menerima dengan pasrah.
“Oppa
kangen sama kamu”
“bohong!”
“mianhae
Sooyun~ah, oppa ga ada apa-apa sama Yoona”
“yakin?”
“ne~”
“hmm,
oh ya, ini aku kembalikan, aku sudah tidak menginginkannya lagi” Sooyun
menyodorkan cincin pemberian Hyun Joong kala itu.
“lho,
ini udah jadi milik kamu, oppa udah ngasih ke kamu dan oppa ga mau
ngambilnya, kalau kamu ga mau lagi buang saja”
“baiklah,
nanti aku buang”
“Sooyun~ah,
kenapa kamu dingin begini? oppa kan udah minta maaf”
“aku
benci oppa!”
“Sooyun,
walaupun oppa
dekat dengan Yoona, tapi oppa ga ada apa-apa, Saranghaeyo Sooyun~ah, jeongmal
saranghaeyo!”
Kini
Hyun Joong menarik Sooyun berniat hendak mencium tapi ia batalkan, ia hanya
memeluk Sooyun erat, seperti tak ingin melepaskannya lagi.
“mianhanata
Sooyun~ah, jeongmal saranghaeyo”
Aigoo
yaa, hyun joong oppa, apa yang kamu lakukan?? aku juga cinta kamu, aihh,keke :p
“geojismal!,
kalo oppa suka sama aku, kenapa oppa ngelakuin “itu” sama Yoona?”
Sooyun melepaskan dirinya dari pelukan Hyun Joong
“hah?
Yoona cerita ya?” wajah Hyun Joong mulai kacau (ekpresi maksudnya)
“tuhh
kann, aku benci oppa!”
“mian
Sooyun”
“Oppa,
aku bukan tipe yeoja yang seperti oppa mau, oppa ga bisa ngajak aku keluar
malam, ga bisa ngasal meluk aku, dan ga bisa nyium aku juga. udah jangan ganggu
aku lagi”
“Sooyun,
justru kamu yang oppa pilih untuk mendampingi hidup oppa, kamu yeoja baik,
kamu ga pernah ngecewain oppa, kamu beda sama Yoona”
“sudahlah
oppa, aku sudah tidak sanggup lagi dan sekarang aku ngecewain oppa!”
“waeyo?
apa karena…”
“aku
benci oppa!
aku udah punya namjachingu, jadi oppa ga usah ganggu aku lagi! ini cincinnya,
aku pulang, annyeong” Sooyun langsung pergi tanpa memperdulikan Hyun Joong yang
berteriak.
“aku
ga peduli Sooyun, aku akan terus menunggu kamu, kalau kamu ga bisa jadi
milikku, maka ga ada yang boleh memilikimu!” seru Hyun Joong keras. (aishh,sinetron
banget daaahh -_-“)
Sampai dirumah, Sooyun masih terisak, ia ingin segera
melupakan kejadian yang menyakitkan itu. Tiba-tiba ponselnya berbunyi lagi
ring ding dong ring ding dong~
diggi ding diggi ding ding ding~..
Sooyun~ah,
kamu udah punya namjachingu yaa??
Key? kenapa tiba-tiba menanyakan ini? gumam Sooyun, ia tak
menggubris, ia lelah dan langsung tidur.
Tak terasa pagi telah datang, Sooyun bergegas ke kampus
karena melanjutkan tugasnya sebagai panitia theater di kampus.
“annyeong
noona” sapa Hyun Woo yang sedikit membuat Sooyun kaget, ia telah
berada
di depan pintu ruang theater saat Sooyun akan
memasukinya.
“annyeong
Hyun Woo” balasnya ramah
Akhirnya
kegiatan itu pun berlangsung lancar. Disela-sela waktu istirahat Sooyun
duduk di pojok ruangan panitia sambil menenangkan pikirannya yang sedikit mulai
rumit.
“noona?
ngapain disini?” sapa Hyun Woo tiba-tiba datang menghampirinya yang sedang
bengong ria. “hayoo, noona lagi mikirin apa?” tambahnya lagi
“eh,
Hyun Woo, noona lagi mikirin tugas aja” jawabnya asal (emang ga
pintar bohong deh)
“jeongmal?
pasti lagi mikirin chagiya nya kan?”
“anni,
apaan sih, ga ada tau!”
Akhirnya
Hyun Woo menemani Sooyun berbincang, ia juga tak tega melihat noona ini sangak
disudut ruangan sendirian, mereka bertukar cerita dan terlihat akrab, sesekali Sooyun
tertawa senang karena gurauan Hyun Woo.
Aigoo yaa, dongsaeng ini manis
dan baik sekali, kenapa aku merasa nyaman disetiap kali bersamanya? apa aku mulai
menyukainya? Tuhan…Bantu aku. Sooyun
membatin.
“noona?”
panggil Hyun Woo merusak lamunannya.
“ne?” jawabnya.
“boleh
aku nanya sesuatu?”
“hmm,
mwoya?”
“agak
pribadi sih”
“gwenchana,
tanya
aja, kalo noona bias akan noona jawab^^”
lama
suasana hening, tiba-tiba..
“mm,
Minnie noona itu, sahabat yang paling dekat sama noona yaa??”
“mwo?”
aigoo yaa, aku terlalu ge-er,
aku kira kamu bakal nanya tentang aku, ternyata aku salah. Batin Sooyun,
mian noona, aku ga berani nanya
ke noona, tentang perasaan aku, jadi aku alihkan saja, jeongmal mianhaeyo noona.
“noona
kenapa?”
“anniyo,
ne~ Minnie itu sobatnya noona, waeyo?”
“anni,
cuma
pengen tau aja”
Tiba-tiba suasana jadi aneh dan mereka berdua jadi
canggung.
“hey! dicariin, ternyata
kalian malah berduaan disini?” suara Minnie mengangetkan mereka berdua.
“Tuh,
acara udah mau kelar trus ntar semua panitia mau ada rapat evaluasi untuk acara
penutupan minggu besok” sambung Minnie lagi.
“oke
deh, ntar aku kesana” Jawab Sooyun.
“iyaa
noona, nanti aku juga nyusul” Hyun Woo juga ikut jawab.
Sementara itu di Kantin...
“Minho!
ngapain kamu bengong disini? nonton teater anak-anak yok!” ajak Key membuyarkan
lamunan Minho
“ga
ah, aku disini aja” jawabnya malas
“wae?”
“anni”
“certain
dong, kenapa kamu?”
“Ki Bum, aku kepikiran Sooyun
terus”
“mwo?
maksud kamu?”
“aku
tuh suka sama dia dari pertama kami jumpa, hajiman..”
“waeyo
Minho ssi?”
“beberapa
waktu yang lalu aku ngeliat dia di taman sari, sama seorang hyung ganteng,
mereka dekat sekali aku juga ngeliat hyung itu ngasi dia semacam cincin,
mungkin hyung itu melamarnya, dan sialnya lagi Sooyun menerima cincin itu”
Minho mengakhiri ceritanya sambil tunduk menyembunyikan wajahnya di meja.
“aigoo
Minho, kenapa kamu ga cerita ke dia soal perasaan kamu?”
“aku
pengen bilang Ki Bum, tapi sepertinya aku udah terlambat”
“belum
terlambat Minho”
“tapi
dia ga suka sama namja sebayanya Key!”
“mungkin
untuk kamu ada pengecualian”
“aisshh,
baiklah, nanti aku coba bicara”
Para
panitia theater telah selesai menjalankan tugasnya untuk hari ini, sekarang
mereka akan rapat evaluasi untuk acara penutupan minggu depan. Ketua panitia pun
mulai berkoar-koar (?) mengeluarkan gagasan dan terjadi diskusi kecil-kecilan
di ruangan itu. Hyun Woo terus memperhatikan Sooyun yang dari tadi diam
membungkuk.
Selesai
rapat semua panitia bubaran, mereka ingin pulang.
“noona!”
Hyun Woo memberhentikan langkah Sooyun
“waeyo?”
deg, kenapa jantungku ini? noona
jangan lihat mataku, aku tak sanggup
yaa Tuhan, dongsaeng didepanku
imut sekali, bikin aku deg-degan aja
“Sooyun!”
tiba-tiba Minho memanggil
Hyun
Woo memperhatikan namja yang tiba-tiba menyapa noona yang ia taksir dan apa ini namjachingunya noona? ganteng
sekali, ahh aku terlambat L
“pulang
sama siapa?” lanjut Minho
“hmm,
noona aku duluan ya, annyeong”
“mwo?!
aigoo ya, annyeong Hyun Woo”
“Sooyun~ah!”
“hmm,
anni, aku pulang sendiri”
“yaudah,
bareng yuk”
“mm”
“udahlah,
ayuk!”
Minho menarik lengan Sooyun dan mereka ke parkiran
aigoo, kenapa susah sekali hati
aku ini? apa yang sedang bergejolak? Minho apa maksud kamu? Hyun Woo maafkan
noona, noona harus bagaimana?
tiba-tiba
ponsel Sooyun berdering
ring ding dong ring ding dong~
diggi ding diggi ding ding ding~..
masih
sangat khas terdengar nyaring.
Sooyun~ah, oppa di depan kampus
kamu
siapa namja itu?
Oppa mau bicara!
Hyun Joong oppa? dimana dia?
kenapa tau keberadaanku? Sooyun melihat ke sekitar, mencari sosok oppa yang pernah
mengisi hatinya.
“waeyo
Sooyun?” Tanya Minho seakan tau gelagat Sooyun yang lagi celingukan
“anniyo opso~ lupakan saja. Ayo kita pulang!”
“araseo”
Ditengah
perjalanan tanpa sadar dari tadi ada yang mengikuti, tiba-tiba sebuah van
berhenti di depan mereka, keluarlah
sosok yang sangat dikenal Sooyun
Sepertinya aku pernah melihat hyung ini, yah, dia yang di
taman sari, apakah ini namjachingunya Sooyun? Minho berbisik dalam hati
“aigoo~
jeongmal mianhaeyo
nan dongsaeng,
skarang Sooyun
itu tunangan gue!” sapa Hyun Joong tiba-tiba di depan wajah Minho dan
menarik paksa tangan Sooyun
“Oppa!”
Sooyun hanya bisa mengerang kesakitan
“mwo?!”
Minho shock dengan apa yang didengarkan
“ne~,
jadi jangan pernah mendekatinya lagi, ARASSEO??!! annyeong” pamit Hyun
Joong dan memaksa Sooyun masuk van nya.
Minho
hanya bisa terbelalak melihat Sooyun dibawa pergi. Dengan wajah pasrah ia
langsung pulang ke rumahnya.
Sementara itu . . .
“Oppa!”
teriak Sooyun dalam van yang dikemudi Hyun Joong dengan kecepatan tinggi
“saranghaeyo!”
“geojismal”
Tiba-tiba
van kecil itu berhenti mendadak sehingga kepala Sooyun terbentur
“waeyo?” Tanya Sooyun
sambil mengelus kepalanya
Hyun
Joong menggenggam tangan Sooyun dan meletakkan di dadanya.
“Sooyun~ah,
jeongmal saranghaeyo” ucapnya lembut menatap mata Sooyun dalam (xixixi *^^)
“m..mwo?
mianhae oppa” ia melepaskan
genggaman Hyun Joong
“jeongmal?
tak adakah lagi perasaan itu untuk oppa?”
“mian
oppa jeongmal mianhaeyo”
“apa
hanya gara-gara namja tolol itu tadi?”
“anni
oppa,
aku udah emang ga cinta lagi”
“sulit
dipercaya!”
Hyun
Joong langsung melanjutkan lagi perjalananya, mengemudikan van kecil itu dengan
kecepatan tinggi.
“Oppa!”
lagi-lagi Sooyun berteriak
“kalau
kamu udah ga cinta sama oppa, lebih baik oppa mati bersama kamu, atau setidaknya jenazah
oppa dilihat kamu”
“oppa!
aku bilang berhenti!”
“andwae~ oppa pengen kamu tau
kalo oppa nyesal, dan oppa beneran sayang sama kamu”
Sepanjang jalan Sooyun menutup matanya, hingga sampailah
di sebuah bangunan tinggi, ya itu apartemennya Hyun Joong. Hyun Joong menarik Sooyun
keluar dari van dan mengajak paksa ia masuk ke dalam apartemen itu.
“Oppa
kita dimana?” Sooyun mulai pucat
“Oppa
ingin kamu tahu, kalau kamu akan selamanya jadi milik oppa”
“Oppa!
aku mohon, lepasin aku”
Hyun
Joong berhenti berjalan, ia menolak Sooyun ke dinding koridor
apartemennya. Ia mendekatkan wajahnya ke Sooyun.
“Oppa
ga percaya, tolong katakan kalau kamu juga mencintai oppa” bisiknya ditelinga Sooyun
“mian
oppa, mianhaeyo. rasa itu udah ga ada lagi buat oppa” Sooyun gemetar
“m..mwo??!!”
Kini
Hyun Joong seperti murka, ia menggenggam badan Sooyun kuat, Sooyun hanya bisa
berteriak setengah menahan badannya yang sakit seperti remuk. Hyun Joong
mendekatkan bibirnya ke Sooyun namun tiba-tiba terhenti. Sooyun pingsan. Sepertinya
Jantungnya kambuh.
“lepasin
dia!” suara keras orang tak dikenal memberhentikan tingkah Hyun Joong. (gaya super hero di
pilem-pilem)
“bikin
ribut aja, mengganggu orang lain tauk!” lanjutnya sambil menarik paksa Sooyun
dari pelukan Hyun Joong.
“dangsin-eun
nuguyo?” Hyun Joong shock melihat namja yang berbadan tegap nan tampan
(hihihi^^) itu tiba-tiba datang bergaya super hero dan menarik Sooyun
“perkenalkan,
naneun Sungje imnida, annyeong” jawab namja imut itu ramah dan langsung
meninggalkan Hyun Joong yang masih tampak bingung dengan kejadian barusan. Saat
sadar ia melihat namja itu telah hilang bersama Sooyun,
aarrggghh, sial! siapa namja
itu? batinnya
kesal
Sementara itu...
“ahh, malang sekali nasibmu, ayoo kumohon sadarlah” Sungje
terus mengoceh berharap yeoja didepannya
tidak apa-apa, ia telah melakukan pertolongan medis, yeoja ini hanya shock saja
dan tak mampu mengontrol detak jantungnya. Sesaat kemudian Sooyun membuka
matanya dan memegang jantungnya (?). Akhirnya Sungje menjelaskan secara singkat
apa yang ia alami. Sehingga ia bisa berada di apartemennya Sungje.
“gomawo
Sungje oppa”
Sooyun mengucapkan terima kasih pada namja cakep (*_*) yang telah menolongnya
barusan. Ternyata
Hyun Joong membuat keributan disamping kamar namja ini.
“gwenchana,
mian oppa ga bisa ngantarin kamu, tapi oppa punya sopir buat ngantarin kamu
pulang, sebentar ya!” jawab Sungje lebar.
“Belingbeling~ah!”
panggilnya keras sambil celingukan kedalam kamarnya.
“hyung,
berhenti memanggilku dengan panggilan itu!” terdengar sahutan dari dalam dan
terlihatlah sosok namja yang bermata sipit (yaiyalah) berbadan tegap (?) dan
sedikit pendek (-___-“) ohh tunggu, namja ini memiliki senyuman maut yang
jarang ia keluarkan, aihhh aku suka Jonghyun oppa, aku cinta Jonghyun oppa (stop! jangan
hiraukan author yang mulai saraph)
“hyung?”
sebelah alisnya terangkat, mungkin heran kenapa si abangnya ini membawa pulang
seorang yeoja tanpa memberitahukannya.
“tolong
antarkan Sooyun ini sampai rumahnya dengan selamat, hyung mau buka praktek udah
sore nih” (praktek? dukun kaleee :p )
“mm..mwo?,,
hmm ne~ hyung”
“gomawo
oppa,
annyeong” pamit Sooyun dan dibawa pulang
oleh Jonghyun.
dr. Jonghyun |
Dalam perjalanan pulang...
“naneun
Jonghyun Imnida” Jonghyun membuka percakapan dalam perjalanan mengantar Sooyun
pulang.
“ne~,
Sooyun imnida. bangepseumnida”
“kamu
yeoja nya hyung ya?”
“mwo?
anni, tadi hyung kamu nolong aku yang nyaris mati dibunuh sama orang gila”
(mian Hyun Joong oppa, saia kesel banget sama kamu, ngapain sih pake acara maen
pilem
playfull kiss segala >.< jadi benci kan saianya *curcol deh)
“oh,
araseo”
Sesaat suasana hening, ponsel Sooyun berdering, Jonghyun terus memandang
yeoja disampingnya, aissh, apa-apaan aku?
Kenapa perasaanku engga karuan?
Micheyoh~! jangan bilang kalau aku tertarik
padanya, ahh pabo! Jonghyun membatin
“yeobosseyo..appa!
mianhae, tadi aku diculik sama orang gila, . . . arayo appa, ne~ araseo...aigoo...geurae~ aku pulang”
“appa
mu ya?” tanya Jonghyun
“nae. appa nyuruh aku
pulang segera” jawab Sooyun wajahnya masih pucat
“gwenchanayo?”
Tanya Jonghyun khawatir
“mwo?”
“kamu
pucat, kita berhenti sebentar ya?”
“anni.
aku baik-baik saja”
“jeongmal?”
“ne~
gomawoyo”
Di perjalanan hamper sampai di rumah Sooyun, tiba-tiba ia
melihat mobil appanya yang berlawanan. Jonghyun membaca kegelisahan di wajah Sooyun.
“wae?
kamu sakit?”
“anni”
Jonghyun
mengikuti pandangan Sooyun dan mendapati sebuah mobil yang sangat ia kenal. Kemudian Jonghyun
memberhentikan mobilnya.
kenapa dia berhenti? kalau appa
tau aku bisa dibunuh
Jonghyun
turun dan menghampiri mobil di depannya yang ikutan berhenti karena seperti
mengenal mobil itu. (maksa sekali menyapa di pertengahan
jalan,haha xD)
“Teukki appa!” teriak
Jonghyun sembari memeluk appanya Sooyun
yang tak lain teman dekat appanya. Sooyun hanya membulatkan mata besarnya saking
shock melihat kenyataan di depannya.
“Jjong? kamu sudah
dewasa ternyata, tapi kamu tidak tinggi ya?” canda Teukki appa.
“yaaah appa ah” pekik Jonghyun
manja
“oh
ya, betewe yeoja di dalam mobil siapa? yeojachingumu ya?”
“appa!
ini Yunnie”
teriak Sooyun dan keluar dari mobil, “appa ga kenal lagi sama anak
appa?” Sooyun cemberut
Eeteuk
appa hanya tertawa dan meninggalkan Tanya ke Jonghyun dan Sooyun
“akhirnya,
appa tak perlu susah payah mempertemukan kalian, ternyata kalian memang sudah
berjodoh” sambung appa dan kembali tertawa lepas.
“aigoo,
baiklah, Jonghyun
antarkan Sooyun ke rumah, appa mau jemput Taeyeon umma di bandara”
“ne~
appa”
Appa
langsung meninggalkan mereka berdua dan melanjutkan perjalanannya ke Bandara
menjemput Taeyeon umma yang balik dari Jepang.
Kini
sampailah Jonghyun dan Sooyun di halaman depan rumah dan langsung terlihat
Siwon oppa
yang berteriak memeluk Jonghyun.
“Jonghyun~ah,
bogoshipeyo” adik kesayangan teman masa kecilnya Sungje langsung dipeluknya
erat. (aishh, yang baru diculik itu kan Sooyun, kenapa Jjong yang dipeluk?? Heu)
“hyung,
bogoshapda” jawab jonghyun yang ikut memeluk sahabat hyungnya erat.
Sooyun
hanya bengong melihat adegan yang dikiranya lebay. Dan ia langsung hendak melangkahkan kakinya
menuju ke dalam rumah.
“kenapa
bisa bareng sama Yunnie? jumpa dimana?” Tanya Siwon penasaran.
“ohh,
tadi ada yang mau nyelakain Sooyun, trus ditolong sama Jeje hyung dan diminta aku
buat ngantarin” jelas Jonghyun
“mwo? Yunnie ah gwenchanayo?” Siwon merasa
khawatir tentang adiknya.
“gwenchana
oppa” jawab Sooyun lembut kemudian melanjutkan lagi berjalan memasuki rumah.
Ternyata Jonghyun sudah begitu
mengenal keluargaku, kenapa aku tak mengenalnya, dan apa maksud appa tadi?
jodoh? apanya jodoh. ahh pabo! ngapain aku memikirkan hal yang ga penting ini. Sooyun terus mengomel
dalam hati dan mempercepat langkahnya meninggalkan dua makhluk aneh di
depannya, namun Siwon yang mengetahui gerak adiknya langsung mencegah. Menarik
lengan Sooyun sehingga berhenti disampingnya.
“kamu
mau kemana? jangan biarkan oppa bersama namja mu, nanti kalo ia oppa taksir
bagaimana?”
“aisshh
oppa? apaan sih?”
“ayoo
lah Sooyun, jangan membingungkan oppa, kalian berdua di sini ngobrol ya, oppa
mau hangout dulu bareng DBSK gank, Jonghyun tolong jaga yeoja nakal ini yaa
(ke~ke~ke~) annyeong” pamit Siwon dan meninggalkan mereka berdua yang masih
bersangak ria dan juga tak menghiraukan panggilan Sooyun.
aarrghh, oppa menyebalkan,!! gerutu Sooyun dalam
hati,
“mian,
kalo kamu keberatan, gapapa aku pulang aja” Jonghyun merasa ga enakan.
“anni,
gwenchana Jonghyun~ah, kamu disini aja temani aku ngobrol sampai appa pulang,
aku juga pengen kenal sama kamu lagian aku engga berani tinggal sendiri di
rumah”
“hmm,
baiklah”
Mereka
berdua duduk berbincang ria di teras, sesekali seperti canggung. Jonghyun
menceritakan kalau dia adalah mahasiswa di fakultas kedoteran (maap saia maksa,
soalnya saia suka siih sama anak kedokteran,hihihi ^^v). Sebenarnya ia ingin
kuliah di jurusan music, tapi karena ada maksud lain yang
direncanakan keluarganya, akhirnya ia mengikuti permintaan appanya untuk kuliah
di Fakultas Kodokteran, begitu pula Sungje kakaknya.
Perbincangan itu mengalir begitu indah (?) sampai
akhirnya Teukki
appa dan Taeyeon umma pulang.
“umma!
bogoshipeo” Sooyun langsung melompat ke pelukan umma dan menciumnya. Taeyeon
umma pun memeluk erat putri sematawayangnya dan terjadilah
mewek-mewek singkat. Kemudian wajah Taeyeon umma beralih ke Jonghyun.
“Jonghyun~ah,
aigoo yaa, kamu sudah besar? apa kabar appa dan ummamu?”
“baik
Taeyeon umma,mm kalau gitu aku pamit pulang ya, udah mau malam juga” pamit
Jonghyun
“mwo?
cepat sekali? sudah seperti tak kenal lagikah? tunggulah beberapa saat lagi
umma masih ingin ngobrol” Taeyeon umma mencoba menghentikan kepergian Jonghyun,
namun ia menolak halus dan beralasan mau melanjutkan tugasnya yang belum kelar,
appa
dan umma
pun mengerti kesibukan seorang mahasiswa kedokteran dan merelakan Jonghyun
pergi dengan ikhlas (?)
“gomawo
Jonghyun~ah, sampaikan salam appa ke Donghae appa ya!”
“ne~
appa”
Jonghyun
menuju mobilnya diantar Sooyun.
“gomawo
Jonghyun,
sampaikan terimakasihku juga buat Sungje oppa” ucap Sooyun saat Jonghyun
mulai memasuki mobilnya.
“ne~,
aku pulang ya, annyeong” pamitnya dan mobilnya pun melaju hilang di
tikungan.
Hari ini benar-benar penuh
misteri, aku ketakutan dan berakhir dengan ketenangan. Jonghyun~ah, kenapa kamu
seperti seseorang yang aku harapkan? begitu pengertian dan baik, walau hanya
baru pertama kali bertemu tapi kamu begitu misterius dan mengesankan, berada di dekatmu
aku merasa nyaman dan sangat deg-deg-an. Jonghyun~ah, mungkinkah aku jatuh
cinta padamu? tapi secepat inikah?aigoo~ aku tak paham, aku hanya seperti ingin
selamanya berada disisimu^^ (curhat ga penting!)
Mulai hari itu, Jonghyun sering sekali mengantar jemput Sooyun,
dan dengan senang hati Sooyun pun ikut membantu dan mengikuti perjalanan
Jonghyun yang mulai dinas di Rumah Sakit, terkadang ikut membantu Sungje yang
kini telah menjadi dokter.
To Be Continued ...
0 komentar:
Posting Komentar