Jumat, 08 Juni 2012

YOU ARE MINE Part IV (end)

Diposting oleh echieychant di 00.29 0 komentar

annyeong annyeeoooooooongg :D im back as writen (?) dihh ini ff ke post juga, maap deh kalo banyak salah en makin kaga nyambung, hepi reading en leave any coment :p

====


“annyeong chagiya, bagaimana  tidurmu?” sapa Jonghyun saat berada di depan rumah Sooyun,
“annyeong,  nyenyak sekali oppa” jawab Sooyun manis
Tak terasa hubungan mereka berjalan sudah setahun, setiap harinya mereka bersama, antar jemput bareng ke kampus, dan Sooyun mulai rajin membantu Jonghyun di Rumah Sakit.
hari ini hari minggu, mereka berniat ingin keliling kota bersama sekalian ingin membuat penelitian untuk Skripsi Sooyun. Di tengah perjalanan Sooyun terus memandangi wajah imut Jonghyun yang sedang asik mengemudi, tak bosan-bosannya ia memandang.
“segitu gantengnyakah?” Tanya Jonghyun
“m..m..mwo?” Sooyun kalap
“sampai tak mampu mengalihkan pandangannya, apa aku begitu ganteng?”
“ahh oppa”
“ke~ke~ke~ araseo, kita berhenti disini ya!”
Jonghyun memberhentikan mobilnya di depan gedung Kebudayaan, yah tempat awal untuk memulai wawancara masalah penelitian Sooyun. Jonghyun membuka pintu keluar dari mobil dan tiba-tiba…
“OPPAAAAAAAAAAA……!!!!” teriak Sooyun
Jonghyun berbalik dan BRUK
Sebuah van putih melaju kencang meninggalkan Sooyun yang terus histeris, Sooyun melirik sekilas pada van putih itu sepertinya aku pernah melihat van itu, anniyo hanya perasaanku saja
“oppa,,gwenchanayo?”
“oppa banguunn”
Sooyun terus memanggil oppanya, kini telah ramai orang-orang berlarian membantu Jonghyun dan membawanya ke rumah sakit.
“ne umma” Sooyun berbicara pada panggilan di hape ia terus larut dalam isakan tangisnya, ia masih shock
“Sooyun~ah!” Heechul umma menyapa, ia hadir bersama Donghae appa
“umma..!” Sooyun berlari dalam pelukan Heechul umma
Sesaat kemudian terlihat Siwon oppa, teukki apaa dan Taeyeon umma. wajah mereka benar-benar pucat, sangat khawatir. Kemudian pintu ruang ICU terbuka.
“dokter, bagaimana keadaan anak saya?” Tanya Donghae oppa penuh kekhawatiran
“mianhaeyo” belum selesai dokter berbicara, Sooyun mulai terisak lagi, Heechul umma hanya bisa mengelus-elus punggung Sooyun menenangkan
“untuk sekarang kami belum bisa memberikan kesimpulan, kita harus menunggu beberapa jam lagi, karena pasien benar-benar luka parah, ia masih dalam keadaan koma, belum sadarkan diri” Dokter itu membungkukkan setengah badannya lalu pergi dan diikuti beberapa suster.
“umma..”lagi-lagi Sooyun menangis, kini ia dalam pelukan Taeyeon umma
“kita hanya bisa berdoa” kata teukki appa sedih
Mereka semua melihat Jonghyun terbaring lemah di ruang rawatnya dari kaca jendela pintu, lagi-lagi Sooyun menitikkan air mata. Sudah dua hari Jonghyun tak sadarkan diri, penemuan terakhir dokter, kepalanya terbentur keras dengan aspal, sehingga menyisakan luka parah. Sedangkan organ eksternal lainnya untuk saat ini sangat baik, tidak ada luka.
Sudah dua hari berturut-turut Sooyun mondar mandir rumah sakit dan kampus, ia sangat mengkhawatirkan keadaan Jonghyun. Minnie yang belakangan sudah jarang terlihat bareng, sibuk dengan penelitian masing-masing kini pun mulai curiga. Usai perjumpaan dengan dosennya ia menemui Sooyun.
“Sooyun~ah” Minnie memberhentikan langkah cepat Sooyun
“Minnie?” tanyannya
“kenapa begitu terburu? apa ada hal penting?”
“iya, aku harus segera pergi Minnie”
“ada apa? ceritakan padaku”
“aigoo, kamu ikut saja, ceritanya panjang dan aku tidak bisa menceritakannya disini”
“araseo”
Akhirnya mereka berdua jalan hendak mencari Bus untuk ke rumah sakit, namun tiba-tiba langkah Sooyun terhenti saat seseorang memanggil namanya.
“Sooyun~ah”
“oppa?”
“lama tak berjumpa, kau tampak makin cantik”
“ngapain oppa kesini? mau menemui Yoona?”
“Sooyun~ah, apa kamu cemburu?”
“mwo? cemburu? itu bukan aku oppa, aku tak pernah cemburu karenamu!”
“Hyun Joong~ah, kenapa kau masih hadir dalam kehidupan Sooyun huh?” Minnie mulai berbicara
“wae? salah? aku hanya ingin mengajaknya makan bersama”
“mian oppa, aku ada urusan yg lebih penting!” ketus Sooyun
pandangan Sooyun beralih pada van putih didepannya. van itu,,yang menabrak lari Jonghyun oppa, aku pernah menaiki van itu, itu van Hyun Joong oppa, apa ia yang menabrak Jonghyun oppa?
“aku ga peduli Sooyun, aku akan terus menunggu kamu, kalau kamu ga bisa jadi milikku, maka ga ada yang boleh memilikimu!” Hyun Joong Oppa. Sooyun teringat pada ucapan Hyun Joong dulu.
“oppa..” pandangannya beralih ke wajah Hyun Joong
“mwo?” Hyun Joong panik, wajah Sooyun mulai pucat
“waeyo Sooyun~ah?” Minnie ikutan panik
“oppa, waeyo? kenapa lakukan ini?” Tanya Sooyun lagi, ekpresinya penuh kesedihan.
“m..mwo?” Hyun Joong bingung, Minnie pun bingung tak paham apa yang dimaksud Sooyun, ia memegang Sooyun yang sudah begitu lemah.
“oppa, jujur sama aku!”
“mianhaeyo Sooyun~ah, oppa hanya ga mau kamu dimiliki orang, oppa ga senang sama namja itu, oppa terus mantau kamu, sebenarnya namja seperti apa yang kamu inginkan? saat oppa tau namja itu menjadi namjachingumu, oppa merasa terhina, harga diri oppa serasa diinjak-injak, oppa ga rela dan ingin membunuhnya.” jelas Hyun Joong panjang lebar kini ia telah paham arah pembicaraan Sooyun. Minnie hanya menatap heran penuh tanda tanya akan perbincangan yang tak ia paham itu.
“oppa jahat! apa oppa ga sadar kalau oppa melakukan itu, aku bisa melaporkan kejahatan oppa ke polisi, maka aku akan membenci oppa selamanya!” suara Sooyun mulai meninggi.
“anniyo Sooyun~ah, jeongmal saranghaeyo, oppa cuma mau kamu jadi milik oppa!”
“oppa egois! oppa jahat! mulai sekarang aku ga pernah mau melihat oppa lagi!”
Sooyun berjalan dan diarahkan oleh Minnie, mereka meninggalkan Hyun Joong yang begitu sedih dan menyesal sendirian.

Sesampainya di rumah sakit, Sooyun langsung berlari ke kamar Jonghyun, terlihat Siwon dan Sungje yang begitu khawatir menatap Jonghyun yang tak berdaya.
“oppa” sapa Sooyun pada kedua oppanya
“Sooyun, ayo sini!” ajak Siwon dan membiarkan Sooyun duduk disamping Jonghyun.
“oppa? apa kau juga tak bisa membantu?” Sooyun melirik ke Sungje yang tak lain hyungnya Jonghyun sekaligus seorang dokter di rumah sakit itu.
“mian Sooyun, oppa tidak mendalami dan ini memang bukan keahlian oppa” jawab Sungje sedih, kini ia melihat wajah Sooyun yang semakin sedih
“gwencahana Sooyun, oppa akan cari bantuan, oppa punya kenalan ahli saraf teman kuliah oppa saat di Jepang, nanti oppa akan memintanya ke sini” Sungje meyakinkan
“chinca? baiklah oppa, aku sangat berharap kesembuhan Jonghyun oppa”
“araseo Yunnie, semua juga mengharap demikian”

“Minnie, aku rasa setidaknya kamu telah tau sedikit tentang yang kamu lihat dari tadi” tiba-tiba Sooyun bersuara, kini ruangan Jonghyun dirawat telah sepi, Sungje dan Siwon telah keluar, tinggallah Sooyun dan Minnie yang menjaga Jonghyun.
“namjachingumu?” Minnie bertanya, wajahnya sedikit kesal
“ne~, mianhaeyo Minnie~ssi, aku belum sempat cerita, belakangan kita sangat sibuk bukan?”
“araseo, gwenchana” Minnie tersenyum. Lalu Sooyun menceritakan semuanya tentang Jonghyun dan perjalanan cinta mereka (halah!). Sooyun masih menggenggam tangan Jonghyun, ia terus menatap Jonghyun yang terbaring lemah, penuh dengan selang-selang dan alat-alat aneh yang menempel ditubuh namjanya, ia tak mengenal benda-benda itu.
“Oppa, bulan depan aku wisuda, padahal aku ingin banget oppa mendampingiku, oppa bangun yaa,,aku kangen sama oppa” Sooyun berbicara dan mencium tangan namjanya itu. Tak ada reaksi apapun. fuih

Hari wisuda hanya tinggal beberapa hari lagi, walau Sooyun sibuk mondar-mandir kampus, namun ia tetap menyempatkan diri untuk menemui namjanya. Kini Jonghyun sudah sedikit membaik, ia sudah siuman setelah melakukan operasi dari Dokter Hiromi temannya Sungje, kini ia benar-benar telah membaik namun belum sanggup berjalan, karena kakinya yang terkilir masih belum pulih (ngasal) dan iapun telah dipindah ke ruangan lain. Sepulang dari kampus Sooyun langsung berlari ke rumah sakit, namun tiba-tiba suara yang sangat ia kenal memanggilnya “Sooyun~ah” ia membalik dan menatap namja yang memanggilnya itu.
“oppa? masih terus mengikuti kegiatanku?” Sooyun tak memerdulikan, namja yang tak lain Hyun Joong itu menarik lengannya “Sooyun~ah, mianhaeyo, jeongmal mianhaeyo, tolong kamu ngerti perasaan oppa, sakit banget tau kamu tinggalin begini!”
“mwo? ngertiin perasaan oppa? oppa bilang sakit? oppa aku jauh lebih sakit saat tau oppa selingkuh dengan Yoona, dan setelah kita pisah, oppa malah melanjutkan hubungan dengan Yoona, oppa tau gimana perasaanku saat itu?” Sooyun benar-benar marah
“itu bukan kesalahan oppa, Yoona yang mendekati oppa lagi, tapi kini kami benar-benar pisah udah hamper setahun, ia telah berpaling dari oppa”
“apa peduliku?”
“Sooyun, dengarkan penjelasan oppa!”
“Oppa! kalau oppa benar-benar sayang sama aku, tolong relakan kebahagiaan aku dengan Jonghyun oppa, dan jangan pernah mengganggu lagi kehidupanku!” Sooyun meninggalkan Hyun Joong yang terpaku
“Sooyun~ah, kamu benar-benar telah dibutakan oleh namja itu” desisnya

Di Rumah sakit…
“oppa…” Sooyun memanggil namjanya genit yang sedang menonton TeVe, badannya setengah tidur, bersandar di dinding kamar
“chagiya~” Jonghyun membalas dengan senyuman manisnya
“oppa, kata Sungje oppa, ga lama lagi oppa udah boleh pulang, aku benar-benar bahagia mendengarnya, aku ga sabaran untuk bareng oppa lagi” Sooyun berkata riang dan duduk disamping namjanya
“chagiya~” panggil Jonghyun lembut sambil menatap Sooyun
“ne~” jawab Sooyun sedikit shock, melihat wajah namjanya yang begitu manis mendekati wajahnya, ia benar-benar gugup.
“jeongmal bogoshipeo” lanjut namja itu dan semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Sooyun
“Beling-beling!” tiba-tiba Sungje masuk dan merusak suasana romantis itu. “aisssh, hyung mengganggu?” ia mendapati wajah kesalnya Jonghyun
“sudah berulang kali kukatakan, berhenti memanggilku beling-beling hyung!” jonghyun terlihat semakin kesal, kemudian ia mendapati Sooyun yang tertawa
“wae hyung?” lanjut Jonghyun lagi tak menggubris suasana
“ohh yaa, ini hasil USG kakimu!” Sungje memberikan sesuatu pada Jonghyun. “kamu sudah diperbolehkan pulang, mungkin kamu harus membutuhkan kursi roda untuk membantumu” Sungje berkata pelan
“araseo hyung, gwenchana, aku akan menggunakan kursi roda” jawab Jonghyun sambil menyunggingkan lagi senyum manisnya. Sooyun ikut tersenyum melihat Jonghyun yang begitu bersemangat.
“baiklah, nanti hyung kabari umma dan appa, sekarang hyung mau menangani pasien lagi, kalian boleh melanjutkan aksi yang tadi” Sungje berkata sambil terkekeh dan meninggalkan ruangan itu.
“aisssh, hyung sialan” gerutu Jonghyun, kemudian ia melirik Sooyun yang pipinya mulai memerah.
“waeyo? kamu mau mengulang lagi yang tadi?” Tanya jonghyun sambil mengedipkan sebelah matanya, genit
“mwo?” Sooyun tampak gugup
“hmm” Jonghyun mengangkat sebelah alisnya. Tanpa hitungan detik lagi bibir Jonghyun telah menempel di bibir Sooyun.

Jonghyun oppa..apa yang sedang aku rasakan sekarang? apa ini cinta? aku begitu nyaman berada disisimu, kau menenangkanku disaat takut, kau seperti teman dan terkadang bisa menjadi seperti ayah dan juga menjadi seorang ibu yang sangat menyayangi anaknya. oppa..saranghanda…

“cheese” Lagi-lagi Sooyun menampakkan giginya, dan mengikuti Jonghyun yang mengangkat dua jarinya berbentuk V. Hari ini adalah hari upacara kelulusan Sooyun, akhirnya selama perawatan extra seminggu, Jonghyun bisa berjalan lagi. Sekarang ia sedang mendampingi Sooyun.
“oppa, aku senang sekali, akhirnya oppa bisa sembuh dan mendampingiku hari ini” Sooyun berkata riang sambil menggandeng tangan Jonghyun. Jonghyun hanya tersenyum manis dengan kelakuan yeojanya itu. Setelah puas berfoto mereka berniat untuk pulang, namun lagi-lagi langkah mereka terhenti saat ada yang memanggil Sooyun.
“Sooyun~ssi” Sooyun berbalik kearah suara
“Yoona?”
“mianhaeyo”
“mwo?!” Sooyun ga ngerti, ia menatap namja disampingnya yang sama-sama bingung.
“hmm, chukkae hamnida” Yoona bingung mau ngomong apa, namun akhirnya ia kembali bersuara “Sooyun~ssi, mianhanata, selama ini aku nyakitin kamu terus, dulu kamu juga tersakiti gara-gara aku, tapi apa mau dikata, aku tu iri sama kamu, jadi di hari terakhir kita bersama aku mau jujur, kalo selama ini aku jatuh cinta sama Jonghyun…” Yoona berhenti bicara, ia tak berani menatap kedua temannya. Sooyun benar-benar kaget, ia tak mampu berkata, tapi Jonghyun tetap berusaha tenang.
“iya, aku jatuh cinta dari pertama kami jumpa, saat itu aku pura-pura tertabrak dan berusaha untuk disampingnya selalu, tapi aku gagal, ternyata ia mencintaimu lebih, akhirnya aku nyerah, aku akan pindah ke Amerika, jadi aku minta maaf sama kalian berdua, terlebih kamu Sooyun, jeongmal mianhaeyo” Yoona mengakhiri ucapannya lalu memeluk Sooyun erat dan menitikkan air mata. Sooyun membalas pelukan itu “gwenchana, maafkan aku juga yaa”
Lama mereka berpelukan dan larut dalam penyesalan, akhirnya Yoona pamit pulang meninggalkan mereka berdua.
“oppa..” Sooyun memanggil namjanya lembut
“mwo?” Jonghyun masang tampang cool
“kenapa bisa?”
“jelas dong, namjamu ini kan ganteng dan imut, semua orang juga bakal jatuh cinta” jawab Jonghyun narsis sambil mengedip sebelah matanya dan langsung dapat cubitan Sooyun. Mereka tertawa dan melanjutkan perjalanan pulang.

Di Rumah…
“pokoknya aku mau jadi suster!” Sooyun tetap keukeh sama keinginannya. Jonghyun yang duduk disampingnya tersenyum senang.
“kamu yakin?” Siwon menanyakannya lagi
“yakin sekali oppa!” jawabnya mantap. “umma, appa..bolehkah aku melanjutkan di jurusan itu?” Sooyun meminta lagi persetujuan orang tuanya
“tapi kamu belum memiliki dasarnya sama sekali” Teukki appa khawatir
“gwenchana appa, aku akan berusaha segiat mungkin” lagi-lagi Sooyun menjawab mantap, Jonghyun hanya bisa tersenyum saja “oppa, bantu aku meyakinkan mereka semua” Kini Sooyun memohon bantuan Jonghyun.
“appa, umma,, izinkan saja keinginan Sooyun, nanti aku bisa mudah mengawasinya” Jonghyun akhirnya bersuara kemudian diikuti anggukan umma dan appa Sooyun.

“Sooyun~ssi” Jonghyun memanggil Sooyun saat ia hendak masuk ke mobilnya untuk pulang.
“ne~” Sooyun memandang Jonghyun penasaran
“segitu menyukaikukah?” Tanya Jonghyun sambil tersenyum manis
“mwo?” Sooyun tampak kaget
“sampai kau ingin menjadi seorang perawat, benar-benar tak bisa jauh darikukah?” kini Jonghyun mulai terkekeh
“aniyo” Sooyun menjawab, wajahnya memerah, malu
“kalo iya juga gapapa” Lanjut Jonghyun dan lagi menyunggingkan senyum termanis yang ia punya. kemudian ia langsung mendapat cubitan nakal dari Sooyun “oppa…” Jonghyun hanya tersenyum dan langsung masuk ke mobilnya.

oppa, kamu ga tau yaa alasan aku ingin menjadi perawat? aku hanya ingin selalu berada disisimu, aku juga khawatir, kalau nanti kamu terluka lagi, aku ingin merawatmu oppa, apa aku salah?

Dua bulan kemudian…

“Sooyun~ssi!” seseorang memanggil Sooyun saat ia tengah asik ngobrol dengan Minnie di halte. Menunggu bus untuk pulang.
“oppa?” Sooyun memandang pada namja yang telah berdiri didepannya. Minnie langsung membuang wajahnya tak mau melihat namja itu.
“oppa dengar…minggu depan kamu mau nikah, benarkah?”
“ne~, nanti undangannya aku kirim ke rumah oppa”
“Sooyun~ah, apa ga ada lagi kesempatan buat oppa?”
“oppa! aku akan menikah, tolong oppa jangan ganggu hidup aku lagi, nasib baik aku masih menganggapmu sebagai seorang oppa”
“ga mungkin, oppa ga akan pernah mengizinkannya!”
“apa hak oppa ga ngizinin aku?”
“Sooyun, oppa hanya ingin kamu bersama oppa, kita hidup bahagia”
“aku akan jauh lebih menderita jika bersama oppa, aku mohon jangan ganggu kehidupanku lagi”
“tidak! oppa akan membuat kamu menderita bersama namja itu”
“oppa, aku mohon,,tolong lepaskan aku kita sudah lama ga ada hubungan”
“Sooyun~ah..”
“oppa, aku mohon,biarkan aku bahagia dengan Jonghyun oppa”
Sooyun beranjak dari tempat duduknya dan menaiki bus yang baru saja berhenti, Minnie pun mengikuti.

“Sooyun~ssi, aku khawatir, nanti Hyun Joong akan nekat, kamu masih ingat kan saat ia berniat membunuh Jonghyun?” Minnie menasehati
“araseo Minnie~ssi, nanti akan aku bicarakan lagi sama appa dan umma, agar ada pengawasan khusus buat Jonghyun oppa”
“Mwo?? aishh, ga masuk akal”
“haha, biarin! yang penting nyawa kami selamat” jawab Sooyun yang akhirnya membuat mereka berdua tertawa. Selanjutnya mereka membicarakan tentang konsep pernikahan Sooyun. Saat asik ngobrol, ponsel Sooyun berdering, ia melirik layar hapenya.
“Sooyun~ah, bisa kamu ke kantor oppa sekarang?” terdengar suara diseberang.
“mwo? ne oppa, aku segera kesana” jawab Sooyun khawatir. Minnie yang melihat ekpresi Sooyun langsung menanyakan setelah ia menutup panggilan itu.
“waeyo?” tanyanya ikut panik
“Siwon oppa, nyuruh aku ke kantornya, aku takut, ada masalah apa sehingga aku harus ke kantor polisi.”
Setelah menaiki bus yang lain, kini Sooyun dan Minnie telah tiba di kantor Polisi, kantor Siwon oppa. Ia langsung berlari menemui oppanya.
“waeyo oppa?” Tanya Sooyun saat tiba di hadapan oppanya.
“barusan terjadi kecelakaan hebat, pengemudi ini menabrak pengendara motor, kesalahannya ia lalai dengan ponselnya, ia hendak menelpon seseorang, dan itu nomer kamu Yunnie” Jelas Siwon yang jelas membuat Sooyun dan Minnie penasaran.
“nuguya?” Tanya Sooyun
“Kim Hyun Joong, kamu kenal? ga cuma itu, kami menemukan beberapa jenis narkoba didalam mobilnya, juga menerima laporan ia pernah melakukan tabrak lari” Jelas Siwon lagi
“iya oppa, aku kenal, dialah KaHaJe yang aku cerita, ia orang yg hamper membunuhku dan Jonghyun oppa, dialah yang menabrak Jonghyun oppa sampai harus berlama di Rumah Sakit”
“mwo?” Siwon shock “kenapa kamu tak pernah bicarakan oppa?”
“aku belum berani, karena aku ga punya bukti, oh ya dimana ia sekarang?”
“di rumah sakit melakukan perawatan, setelah itu ia akan disidang dan menjalankan hukuman, sekarang kami terus menyelidikinya”
“iya, awasi ia terus oppa, gomawo, aku pamit pulang” Sooyun dan Minnie keluar dari ruangan itu dengan hati yang sedikit tenang.
“akhirnya, aku tak perlu khawatir lagi” ucap Sooyun senang, ia merangkul Minnie dan mereka pulang.


Hari itu telah tiba, hari pernikahan Jonghyun dan Sooyun…
“kau terlihat cantik dalam balutan gaun itu Sooyun” Goda Minnie “ahh, aku jadi ingin mengenakannya, Jinki oppa lama sekali menikahiku” sambungnya lagi
“ahh Minnie bisa saja,, aku yakin saat Jinki oppa menikahimu, kau jauh lebih cantik nantinya” Sooyun tersenyum, ia mengakui ucapan Minnie dalam hatinya, ia melihat pantulan dirinya di cermin, menggunakan gaun putih yang cantik, sepatu high heels yang senada, oohh Tuhan, ini aku? begitu cantik sekali, aku semakin gugup
Pintu ruangan itu terbuka, dan terlihatlah sosok Taeyeon umma.
“ahh chagiya~, kau cantik sekali, apa kau sudah siap? sebentar lagi upacara akan dimulai”
“ahh umma, aku semakin gugup saja, aku benar-benar gugup”
Taeyeon umma dan Minnie tersenyum melihat raut wajah Sooyun
“Jonghyun oppa mana?” Tanya Sooyun penasaran, sampai detik ini ia belum melihat namjanya itu.
“dia juga sangat ganteng, bukan begitu imo?” Minnie menjelaskan dan meminta persetujuan Taeyeon umma. Umma tersenyum mengiyakan pernyataan Minnie.
Sesaat kemudian Teukki appa masuk, ia menggandeng Sooyun keluar dan membawanya ke tempat Jonghyun menunggunya. Sooyun semakin gugup saat mandapati Jonghyun yang sedang menunggunya, namja itu jauh lebih tampan dari biasanya, ia sangat rapi sekali, ohh itu namjaku? Jonghyun oppa? hari ini kau begitu tampan, aku merasa kita memang benar-benar pasangan yang cocok, aku merasa yeoja yang paling beruntung di dunia. Thanks God  Sooyun terus berbicara dalam hati. Kini ia telah sampai dihadapan Jonghyun, namja itu mengulurkan tangannya, tak kalah beda Jonghyun juga sangat gugup sekali, ia menggenggam tangan Sooyun dan membibingnya menuju kehadapan pendeta. Sooyun sangat gugup, ia tak berani melihat ke sekeliling, pasti ribuan pasang mata memandangnya. Akhirnya kini mereka berdua telah sampai di hadapan pendeta.
“Mempelai Pria, apakah anda bersumpah akan menghormati dan menyayangi mempelai wanita seumur hidupmu?” Pendeta menanyai Jonghyun
“ya” jawab Jonghyun mantap
“Mempelai Wanita, apakah anda bersumpah akan mendukung dan menyayangi mempelai pria seumur hidupmu?” Kini beralih ke Sooyun.
“ya” jawab Sooyun mantap dan kembali menghela napas.

Akhirnya Rasa gugup itu tertuntaskan juga, Kini Jonghyun dan Sooyun telah resmi menjadi sepasang suami istri. Mereka akan meninggalkan orang tua mereka dan langsung menempati Rumah pemberian Teukki appa sebagai hadiah pernikahan mereka. Semua para undangan mengucapkan selamat atas pernikahan mereka.
“chukkaeyo” ucap Minho sambil tersenyum menggenggam tangan Sooyun.
“gomawo, cepat nyusul, aku yakin kau akan menemukan yeoja yang baik nantinya” balas Sooyun sambil menepuk bahu Minho.
“Sooyun~ssi.. chukkaeyo. Aishh kau mendahuluiku” suara Key yang super heboh membuat para undangan lain meliriknya.
“kekeke, ah iya, Yoona menyukaimu. Coba saja berhubungan dengannya” goda Sooyun
“andwae~~” Key bergidik, kemudian ia tertawa dan memeluk Sooyun bahagia.
“noona~ chukkaeyo” Kini suara Hyun Woo membuat mata Sooyun berkaca-kaca.
“jeongmal gomawoyo saengi” ucap Sooyun sambil memeluk bocah yang sangat ia sayangi itu. Cukup lelah Sooyun dan Jonghyun menerima ucapan selamat dari ribuan tamu. Setelah selesai, mereka akan langsung pulang ke rumah baru.
“umma..appaa..” Sooyun memeluk orang tuanya sambil mengeluarkan air mata kemudian memeluk Donghae appa dan Heechul umma, ia juga memeluk oppanya “cepat nikah, biar aku ada temennya kalo ditinggal Jonghyun” bisiknya di telinga Siwon, Siwon hanya tersenyum membalas pelukan adiknya. Kemudian ia memeluk Sungje “oppa cepat nikah juga, aku engga mau sendirian.” Sungje mengangguk tersenyum sambil mengelus kepala Sooyun
Jonghyun juga ikutan pamit, setelah selesai ia dan Sooyun memasuki mobil meninggalkan keluarganya.
“oppa, aku senang sekali” Sooyun tersenyum dan tidur dipelukan Jonghyun, Jonghyun membelai rambut Sooyun dan mengecup keningnya. Mobil itu terus melaju sehingga berhentilah di depan sebuah rumah minimalis dengan pekarangan indah di depannya.
Rumah yang imut, gamsahamnida appa Sooyun bersyukur. Kemudian ia dan Jonghyun memasuki rumah tersebut, sialnya mereka dikerjain sama keluarga, Ternyata Rumah belum dirapikan, terpaksa mereka harus merapikan perabot rumah dan berbagai macam peralatan rumah yang telah dikirim. ahh umma sama appa, tega sekali membiarkan pengantin baru membereskan rumah mereka sendiri di hari pernikahannya Sooyun tampak kesal, namun Jonghyun tersenyum manis seperti tau pikiran Sooyun. “ayoo kita selesaikan, biar cepat kelar” Jonghyun mengusulkan dan kemudian menyungging senyum, senyum nakalnya. Sooyun mengangguk dan mulai bekerja.
Malam telah tiba, pekerjaan rumah selesai juga, Sooyun telah membersihkan badannya kini giliran Jonghyun yang mandi, sembari menunggu suaminya selesai mandi Sooyun menyiapkan teh hangat dan makan malam buat mereka.
Sooyun berdiri di balkon lantai atas depan kamar tidur mereka, ia memandang keluar sambil menyeruput tehnya  ahh, indahnya pemandangan dari sini di malam hari, Appa memang ngertiin aku banget, aku bakal betah deh tiap hari di rumah Sooyun terus memandangi alam sekitar, tanpa sadar tiba-tiba Jonghyun datang dan memeluknya dari belakang.
“eh, udah siap? oppa, aku ambilkan tehnya?” Sooyun gugup, ia ingin melangkah mengambil teh Jonghyun, namun Jonghyun mencegahnya, ia mengambil cangkir yang di pegang Sooyun dan meletakkannya di meja dekat mereka berdiri.
“oppa, apa kamu lapar? aku telah menyajikan makan malam dan kita akan menyantapnya” Kembali Sooyun menawar, tapi Jonghyun tak bersuara, membuat Sooyun semakin gugup. Jonghyun tersenyum dan kembali memeluk Sooyun dari belakang, ia melingkarkan tangannya di pinggang Sooyun dan menenggelamkan kepalanya diatas bahu Sooyun.
chagiyaa~ kamu capek?” bisik Jonghyun lembut di telinga Sooyun, spontan membuat jantung Sooyun berhenti berdetak, “aku ingin menyantapmu” kini Jonghyun mulai mencium leher Sooyun, membuat Sooyun merinding.
“mm, anni” Sooyun menjawab tak kalah lembut, sumpah ia gugup sekali, jantungnya berdetak kencang. Tuhan, jangan sampai jantungku kumat. Jonghyun membalikkan tubuh Sooyun, ia menatap wajah istrinya dan membelai rambutnya “jeongmal saranghaeyo” ucapnya lembut
“nado sa…” belum selesai Sooyun membalas ucapan, Jonghyun telah mendaratkan ciuman hangatnya dibibir Sooyun, membuat Sooyun benar-benar kehilangan napas, Jonghyun terus mencium istrinya, ia mengambil tangan Sooyun dan melingkarkan di lehernya, dan kembali ia melingkar tangannya di pinggang Sooyun, ia terus mencium Sooyun dan mengecup leher Sooyun sehingga meninggalkan kissmark, benar-benar membuat Sooyun merinding. Jonghyun menggendong Sooyun dan membaringkannya diatas kasur.

Sooyun membuka mata, ternyata pagi telah tiba, ia baru sadar kalau sekarang ia tidak tidur sendiri lagi, ia berada dalam pelukan Jonghyun, ia memandang wajah suaminya ahh,ternyata kau lebih tampan saat tidur oppa, kau tidur nyenyak? pasti lelah karena semalam, aku tak akan membangunkanmu Sooyun berkata dalam hati, ia mengelus rambut Jonghyun dan memegang pipinya. Matanya beralih ke bibir Jonghyun, ohh betapa seksinya bibirmu oppa ia memegang bibir Jonghyun lembut dan sesaat membuat jantungnya kembali berdegup kencang. Jonghyun bergerak, takut ketahuan, Sooyun kembali menutup matanya dan membalikkan tubuhnya.
“hmm..” jonghyun bersuara lembut dan membuka matanya, ia tersenyum mendapati istrinya yang pura-pura tidur, namun ia tak menggubris, ia memandang punggung Sooyun, dan kembali berniat menggoda Sooyun.
“haha, ternyata kamu benar-benar ingin disisiku” Jonghyun membalik tubuh Sooyun untuk berhadapan dengannya. Kemudian dengan perlahan Sooyun membuka mata, ia mendapati Jonghyun yang tersenyum nakal. “apa kamu benar-benar ingin tidur bersamaku sepanjang hari?” tanyanya lagi, Kini Sooyun manyun, “gwenchana, bukankah aku cuti selama sebulan? jadi aku akan terus menemani kamu, dan kalau mau terus diatas kasur juga gapapa” Jonghyun berkata genit kemudian tertawa senang.
“aahh oppa..” Sooyun memasang wajah kesal dan mencubit lengan Jonghyun, Jonghyun hanya tersenyum dan memeluk Sooyun erat.

“oppa?” Sooyun kaget mendapati Siwon oppa telah berada dirumahnya di pagi buta.
“ne~, oppa mau ke kantor, tapi sesaat oppa pengen menjengukmu, memastikan apakah jantungmu kumat di malam pengantin tadi?” Siwon terkekeh
“ahh hyung, kau telah tiba, sebentar akan aku ambilkan” Kini Jonghyun yang menyapa, kemudian ia masuk lagi ke dalam kamar membuat Sooyun curiga. apa yang mereka bisniskan?
Kemudian Jonghyun kembali lagi sambil memberikan Siwon sebuah amplop besar. Dan mereka duduk di teras depan rumah.
“chagiya~, siapkan suamimu dan oppamu teh, juga sarapan ya” Jonghyun memerintah halus pada Sooyun. Kemudian Sooyun mengangguk dan meninggalkan dua namja itu berbisnis. ia tak peduli.
“hyung, setelah Sungje hyung memeriksa, ia tidak mengalami penyakit yang seperti kita cemaskan, mungkin ia lemah jantung karena dulu sahabat terdekatnya yang meninggal secara dadakan, trus juga saat ia pingsan dan waktu ditolong Sungje hyung, mungkin ia mengalami sesak dan susah bernafas akibat cengkraman namja itu yang kuat padanya” Jonghyun menjelaskan apa yang telah selama ini Sungje teliti akan penyakit (sangka orang tua yeojanya) Sooyun. Siwon hanya mengangguk memahami penjelasan singkat Jonghyun. “tapi setelah itu, ia tak mengalami kambuh dan tidak apa-apa, padahal aku selalu berusaha membuatnya shock, aku rasa ia sudah terbiasa dan penyakit itu (kalaupun ada) telah hilang” Lanjut Jonghyun lagi.
“Baguslah, hyung jadi bisa tenang, hyung percayakan dia sepenuhnya padamu!” Siwon memesan dan kemudian diikuti anggukan mantap Jonghyun. Kemudian mereka mengalihkan pembicaraan dan muncullah Sooyun yang membawa mereka minuman dan beberapa potong roti. Siwon mengambil sepotong lalu melahapnya dan kemudian ia menegukkan minumannya, ia menyegerakan sarapannya dan ingin segera ke kantor.
“baiklah, oppa permisi mau kantoran nih” Siwon pamit
“yaah oppa, aku masih kangen” rengek Sooyun manja
“kalau kau kangen, pulang saja ke rumah” Siwon menatap adiknya dan mengusap kepala Sooyun
“ahh oppa, nanti juga aku akan pulang” lanjut Sooyun lagi.
“sudahlah, oppa mau jalan. jagain yeoja ini ya Jonghyun, annyeong” Siwon berlalu meninggalkan Sooyun yang manyun disamping Jonghyun.
“oppa, itu tadi surat apa?” Tanya Sooyun penasaran.
“kamu mau mengetahuinya?” Tanya Jonghyun nakal
“iya” jawab Sooyun mantap
“yakin?” Jonghyun terus berusaha menggoda
“ne~ oppa, ayo katakan jangan buat aku penasaran” Sooyun benar-benar ingin tahu, ia tak peduli dengan wajah nakal suaminya.
“itu tadi surat kepemilikan” jawab jonghyun singkat sambil mengerdipkan matanya
“mwo?” Sooyun bingung
“iya, sekarang kamu telah menjadi milikku chagiya” Jonghyun memeluk Sooyun. Sooyun menatap wajah suaminya seakan bertanya chincaeyo?
“ne~ you are mine!” Jonghyun meyakinkan dan mengecup bibir Sooyun lembut. Sooyun hanya menerima ciuman itu dan tersenyum bahagia.

FIN~
 

Sleeping Beauty Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting